Menang Telak, Ketum PSPS Nilai Pemain Memuaskan
Kamis, 01 Desember 2011 // by Go Blog News //
Labels:
olahraga
//
Pekanbaru - Pesta gol terjadi dilaga perdana PSPS di kompetiso ISL musim ini. Menjamu Persidafon di stadion Sport Center Kuansing, Kamis (1/12), PSPS menang telak 4 - 1. Pengurus dan management PSPS pun tersenyum atas kemenangan ini.
Sore itu, beberapa pengurus PSPS memang hadir untuk menyaksikan laga perdana ini. Ketua umum PSPS Herman Abdullah, misalnya. Bupati Kuansing, Sukarmis pun hadir beserta para pejabat teras Pemkab Kuansing.
"Maksimal. Ini hasilnya sangat memuaskan. Pemain semua bermain dengan baik. Apalagi ini kemenangana di laga perdana," kata Herman Abdullah usai menyaksikan pertandingan.
Mantan walikota Pekanbaru ini berharap kemenangan perdana ini akan menjadi semangat untuk laga selanjutnya. Apalagi dilaga kedua nanti, kata Herman, PSPS akan menjamu Deltras yang beberapa waktu lalu membuat PSPS babak belur dengan skor 3 - 0 pada turnamen Inter Island Cup (IIC). "Kita harus menang di kandang terus," ucap Herman.
Empat gol PSPS diciptakan oleh Isnanini pada menit ke -14, menit ke-58, Zaenal Arif menit ke -82 serta kapten Dzumafo menit ke -85. Gol penghibur dari Persidafon diciptakan Edward menit ke -73.
Berbeda dengan Herman Abdullah, pelatih PSPS Mundari Karya justru menilai anak asuhnya tampil belum memuaskan. Permainan pemain PSPS masih jaug dari yang diharapkan.
"Menang kita bersyukur. Secara peremainan masih jauh dari yang kita harapkan. Babak kedua kita sedikit keteteran. Dibilang bagus, yang bagus mereka bisa memenangkan pertandingan. Sebenarnya draw saja bagus," kata Mundari memberi analisis atas permainan anak didiknya dilaga perdana ini.
Dari pihak Persidafon sendiri mengakui kekalahan ini. Tanpa diperkuat striker anyarnya, Patrick Wanggai, tidak bisa berbuat banyak dalam memberikan tekanan ke kubu PSPS.
Asisten pelatih Persidafon Isman mengatakan akan menjadi laga melawan PSPS ini sebagai bahan evaluasi untuk perbaikan kedepan. Mengingat, Persidafon adalah tim promosi ke ISL musim ini.
"Bagaimana kita bermain mengalami kemajuan sedikit demi sedikit karena kita juga dari tim devisi utama. Kita tim promosi," kata Isman dalam konfrensi pers usai pertandingan.
Selama pertandingan, PSPS memang lebih banyak mengancam gawang Persidafon yang dijaga Gebze. Apalagi dibabak pertama dimana serangan PSPS cukup tajam walau dibabak kedua intensitas serangan mulai turun.
Pada menit ke - 3 saja, PSPS sudah dapat peluang lewat April Hadi. Pergerakannya pada sayap kanan sangat berbahaya. Berhadapan satu lawan satu dengan kiper Persidafon, April menendang bola dengana cara melambung yang sayangnya bola melewati mistar gawang.
Menit ke - 10, peluang emas kembali didapat PSPS. Memanfaatkan bola crossing, sundulan Isnaini mengenai mistar gawang.
Digempur terus menurus, akhirnya Gebze dipaksa memungut bola dari gawangnya sendiri. Adalah Isnaini yang berhasil memecah kebuntuan PSPS pada menit ke -14. Tendangan bebas Nzekou dimanfaatkan dengan bagus lewat sundulannya. 1 - 0 bagi PSPS.
Unggul 1 - 0 tak membuat Dzumafo dkk mengendurkan serangannya. Peluang emas kembali didapat. Tendangan keras Agus Cima pada menit ke -36 berhasil ditangkap kiper Persidafon. Hingga babak pertama usai, kedudukan 1 - 0 bagi PSPS tak berubah.
Dibabak kedua, PSPS kembali berambisi untuk menambah pundi - pundi gol. Kali ini di menit ke - 58, Isnanini kembali memaksa Gebze memungut bola dari gawangnya. Memanfaatkan umpan terobosan Ali Khadafi, Isnaini menyorongkan bola dengan kakinya. Kedudukan 2 - 0 bagi PSPS.
Ketinggalan dua kosong, membuat tim berjuluk Gabus Sentani ini meningkatkan serangan. Serangan yang membahayakan gawang PSPS tercipta. Menit ke -73, Persidafon bisa memperkicil ketertinggalan lewat kapten tim Edward. Gol tercipta lewat tendangan sudut.
Melihat lawan bangkit, tim berjuluk Asykar Bertuah pun kembali meningkatkan serangan. Menit ke - 80, PSPS kembali mendapatkan peluang emas lewat Isnaini. Namun tendangannya masih bisa dijangkau kiper Persidafon.
Pergantian di tubuh PSPS dilakukan pelatih Mundari Karya. Zaenal Arif dimasukkan menggantikan Isnaini. Pergantian iini ternyata efektif. Pundi - pundi gol PSPS kembali bertambah.
Adalah Zaenal Arif yang baru masuk langsung mencetak gol lewat kepalanya pada menit ke -82. Memanfaatkan tendangan bebas Dzumafo, ia dengan mudah menyundul bola dan gol.
Seolah tak mau ketinggalan, kapten tim PSPS Dzumafo juga mencatatkan namanya dipapan skor pada menit ke - 85. Kesalahan barisan belakang Persidafon yang menekel Zaenal Arif berbuah tendangan bebas. Dzumafo yang mengekseskusinya tidak menyia - nyaikan kesempatan tersebut. Dzumafo pun menutup pesta gol PSPS sore itu. (Palti Siahaan/pis)
Sore itu, beberapa pengurus PSPS memang hadir untuk menyaksikan laga perdana ini. Ketua umum PSPS Herman Abdullah, misalnya. Bupati Kuansing, Sukarmis pun hadir beserta para pejabat teras Pemkab Kuansing.
"Maksimal. Ini hasilnya sangat memuaskan. Pemain semua bermain dengan baik. Apalagi ini kemenangana di laga perdana," kata Herman Abdullah usai menyaksikan pertandingan.
Mantan walikota Pekanbaru ini berharap kemenangan perdana ini akan menjadi semangat untuk laga selanjutnya. Apalagi dilaga kedua nanti, kata Herman, PSPS akan menjamu Deltras yang beberapa waktu lalu membuat PSPS babak belur dengan skor 3 - 0 pada turnamen Inter Island Cup (IIC). "Kita harus menang di kandang terus," ucap Herman.
Empat gol PSPS diciptakan oleh Isnanini pada menit ke -14, menit ke-58, Zaenal Arif menit ke -82 serta kapten Dzumafo menit ke -85. Gol penghibur dari Persidafon diciptakan Edward menit ke -73.
Berbeda dengan Herman Abdullah, pelatih PSPS Mundari Karya justru menilai anak asuhnya tampil belum memuaskan. Permainan pemain PSPS masih jaug dari yang diharapkan.
"Menang kita bersyukur. Secara peremainan masih jauh dari yang kita harapkan. Babak kedua kita sedikit keteteran. Dibilang bagus, yang bagus mereka bisa memenangkan pertandingan. Sebenarnya draw saja bagus," kata Mundari memberi analisis atas permainan anak didiknya dilaga perdana ini.
Dari pihak Persidafon sendiri mengakui kekalahan ini. Tanpa diperkuat striker anyarnya, Patrick Wanggai, tidak bisa berbuat banyak dalam memberikan tekanan ke kubu PSPS.
Asisten pelatih Persidafon Isman mengatakan akan menjadi laga melawan PSPS ini sebagai bahan evaluasi untuk perbaikan kedepan. Mengingat, Persidafon adalah tim promosi ke ISL musim ini.
"Bagaimana kita bermain mengalami kemajuan sedikit demi sedikit karena kita juga dari tim devisi utama. Kita tim promosi," kata Isman dalam konfrensi pers usai pertandingan.
Selama pertandingan, PSPS memang lebih banyak mengancam gawang Persidafon yang dijaga Gebze. Apalagi dibabak pertama dimana serangan PSPS cukup tajam walau dibabak kedua intensitas serangan mulai turun.
Pada menit ke - 3 saja, PSPS sudah dapat peluang lewat April Hadi. Pergerakannya pada sayap kanan sangat berbahaya. Berhadapan satu lawan satu dengan kiper Persidafon, April menendang bola dengana cara melambung yang sayangnya bola melewati mistar gawang.
Menit ke - 10, peluang emas kembali didapat PSPS. Memanfaatkan bola crossing, sundulan Isnaini mengenai mistar gawang.
Digempur terus menurus, akhirnya Gebze dipaksa memungut bola dari gawangnya sendiri. Adalah Isnaini yang berhasil memecah kebuntuan PSPS pada menit ke -14. Tendangan bebas Nzekou dimanfaatkan dengan bagus lewat sundulannya. 1 - 0 bagi PSPS.
Unggul 1 - 0 tak membuat Dzumafo dkk mengendurkan serangannya. Peluang emas kembali didapat. Tendangan keras Agus Cima pada menit ke -36 berhasil ditangkap kiper Persidafon. Hingga babak pertama usai, kedudukan 1 - 0 bagi PSPS tak berubah.
Dibabak kedua, PSPS kembali berambisi untuk menambah pundi - pundi gol. Kali ini di menit ke - 58, Isnanini kembali memaksa Gebze memungut bola dari gawangnya. Memanfaatkan umpan terobosan Ali Khadafi, Isnaini menyorongkan bola dengan kakinya. Kedudukan 2 - 0 bagi PSPS.
Ketinggalan dua kosong, membuat tim berjuluk Gabus Sentani ini meningkatkan serangan. Serangan yang membahayakan gawang PSPS tercipta. Menit ke -73, Persidafon bisa memperkicil ketertinggalan lewat kapten tim Edward. Gol tercipta lewat tendangan sudut.
Melihat lawan bangkit, tim berjuluk Asykar Bertuah pun kembali meningkatkan serangan. Menit ke - 80, PSPS kembali mendapatkan peluang emas lewat Isnaini. Namun tendangannya masih bisa dijangkau kiper Persidafon.
Pergantian di tubuh PSPS dilakukan pelatih Mundari Karya. Zaenal Arif dimasukkan menggantikan Isnaini. Pergantian iini ternyata efektif. Pundi - pundi gol PSPS kembali bertambah.
Adalah Zaenal Arif yang baru masuk langsung mencetak gol lewat kepalanya pada menit ke -82. Memanfaatkan tendangan bebas Dzumafo, ia dengan mudah menyundul bola dan gol.
Seolah tak mau ketinggalan, kapten tim PSPS Dzumafo juga mencatatkan namanya dipapan skor pada menit ke - 85. Kesalahan barisan belakang Persidafon yang menekel Zaenal Arif berbuah tendangan bebas. Dzumafo yang mengekseskusinya tidak menyia - nyaikan kesempatan tersebut. Dzumafo pun menutup pesta gol PSPS sore itu. (Palti Siahaan/pis)
Fauzal Lebih Baik Dari Fance
Selasa, 29 November 2011 // by Go Blog News //
Labels:
olahraga
//
Pekanbaru - Dua penjaga gawang PSPS saat ini siap tempur menjadi benteng terakhir pertahanan. Namun pelatih PSPS, Mundari Karya harus memutuskan siapa yang paling siap untuk turun dimenit - menit awal antara Fance dan Fauzal.
Diakui pelatih kiper PSPS, Indra Surya baik Fance dan Fauzal dalam keadaan siap untuk diturunkan sejak menit awal. Namun, mengenai keputusan siapa yang akan diturunkan merupakan wewenang pelatih kepala Mundari Karya.
"Kedua - duanya dalam posisi siap. Jadi tidak ada kendala," kata Indra, Rabu (30/11).
Namun ada sedikit pertimbangan bagi jajaran pelatih dalam menentukan siapa yang akan menjadi starter dibawah mistar PSPS nantinya. Kesiapan dalam hal konsentrasi.
Seperti diketahui, dalam sepakan ini Fance harus terus memantau perkembangan kesehatan ibunya yang sedang sakit. Akibatnya, beberapa latihan Fance absen. Sedangkan Fauzal tidak ada faktor eksternal yang mengganggunya.
Dengan pertimbangan tersebut, Indra mengusulkan akan memilih Fauzal sejak menit awal kala menatang Persidafon sore ini. Kondisi Fauzal dinilai lebih baik dari Fance.
"Saran saya, Fauzal yang akan main sejak menit awal. Kita ini memilih yang terbaik dari yang baik. Tapi latihan selanjutnya akan menentukannya dan pelatih kepala yang akan menentukan," ucap Indra.
Deikatakan Indra, dengan kondisi sakitnya ibu Fance, konsentrasi sang pemain akan terganggu. Ini pula alasan Indra menyarankan agar Fauzal diturunkan sejak menit awal. Sebab Fauzal selama ini belum ada mengalami masalah baik internal maupun eksternal.
"Kita tidak mau konsentrasi pemain terganggu karena orangtua sakit. Kita akui Fance sudah lama menjadi pemain yang profesional. Tapi sejauh ini Fauzal juga tidak ada masalah dan siap. Ini alasan kita. Kita tidak mau berspekulasi," ucap Indra. (Palti Siahaan / pis)
Diakui pelatih kiper PSPS, Indra Surya baik Fance dan Fauzal dalam keadaan siap untuk diturunkan sejak menit awal. Namun, mengenai keputusan siapa yang akan diturunkan merupakan wewenang pelatih kepala Mundari Karya.
"Kedua - duanya dalam posisi siap. Jadi tidak ada kendala," kata Indra, Rabu (30/11).
Namun ada sedikit pertimbangan bagi jajaran pelatih dalam menentukan siapa yang akan menjadi starter dibawah mistar PSPS nantinya. Kesiapan dalam hal konsentrasi.
Seperti diketahui, dalam sepakan ini Fance harus terus memantau perkembangan kesehatan ibunya yang sedang sakit. Akibatnya, beberapa latihan Fance absen. Sedangkan Fauzal tidak ada faktor eksternal yang mengganggunya.
Dengan pertimbangan tersebut, Indra mengusulkan akan memilih Fauzal sejak menit awal kala menatang Persidafon sore ini. Kondisi Fauzal dinilai lebih baik dari Fance.
"Saran saya, Fauzal yang akan main sejak menit awal. Kita ini memilih yang terbaik dari yang baik. Tapi latihan selanjutnya akan menentukannya dan pelatih kepala yang akan menentukan," ucap Indra.
Deikatakan Indra, dengan kondisi sakitnya ibu Fance, konsentrasi sang pemain akan terganggu. Ini pula alasan Indra menyarankan agar Fauzal diturunkan sejak menit awal. Sebab Fauzal selama ini belum ada mengalami masalah baik internal maupun eksternal.
"Kita tidak mau konsentrasi pemain terganggu karena orangtua sakit. Kita akui Fance sudah lama menjadi pemain yang profesional. Tapi sejauh ini Fauzal juga tidak ada masalah dan siap. Ini alasan kita. Kita tidak mau berspekulasi," ucap Indra. (Palti Siahaan / pis)
Pemain PSPS Termotivasi Lawan Persidafon
// by Go Blog News //
Labels:
olahraga
//
Pekanbaru - Skuad PSPS dipastikan akan menampilkan permainan terbaiknya kala menyambut Persidafon Kamis (1/12) nanti di stadion Sport Center Kuansing. Para pemain pun memiliki motovasi lebih dalam menyambut laga ini.
Kapten tim PSPS, Dzumafo Herman mengakui saat ini rekan - rekannya dalam kondisi yang baik. Tidak ada permasalahan sesama pemain sehingga kerjasama yang bagus akan tercipta dalam laga nanti.
"Sejauh ini tidak ada masalah dari rekan - rekan lain. Semua pemain dalam kondisi yang baik untuk main," kata stiker andalan PSPS ini, Rabu (30/11).
Diakuinya, tamunya kali ini, Persidafon merupakan tim kuat. Hal itu sudah terbukti setelah menghempaskan Bontang FC dalam upaya penentuan untuk masuk ke Super Liga musim ini.
Ini pula, kata pemain asal Kamerun ini, yang membuat pihaknya termotivasi untuk mengalahkannya. Apalagi, pertandingan Kamis ini merupakan laga perdana dihadapan pendukung PSPS.
"Ini yang membuat motivasi kita tinggi. Lain bagus, kita juga main di kandang di laga perdana ini," ujarnya.
Dzumafo dan rekan - rekannya pun akan memberikan yang terbaik dalam nanti. Poin maksimal harus didapat di laga perdana nanti.
"Kita tidak bisa janjiakn akan menang. Tapi kita akan menampilkan permainan terbaik kita. Poin maksimal harus didapat," kata pemain yang sudah lima musim bersama PSPS. (Palti Siahaan/ pis)
Kapten tim PSPS, Dzumafo Herman mengakui saat ini rekan - rekannya dalam kondisi yang baik. Tidak ada permasalahan sesama pemain sehingga kerjasama yang bagus akan tercipta dalam laga nanti.
"Sejauh ini tidak ada masalah dari rekan - rekan lain. Semua pemain dalam kondisi yang baik untuk main," kata stiker andalan PSPS ini, Rabu (30/11).
Diakuinya, tamunya kali ini, Persidafon merupakan tim kuat. Hal itu sudah terbukti setelah menghempaskan Bontang FC dalam upaya penentuan untuk masuk ke Super Liga musim ini.
Ini pula, kata pemain asal Kamerun ini, yang membuat pihaknya termotivasi untuk mengalahkannya. Apalagi, pertandingan Kamis ini merupakan laga perdana dihadapan pendukung PSPS.
"Ini yang membuat motivasi kita tinggi. Lain bagus, kita juga main di kandang di laga perdana ini," ujarnya.
Dzumafo dan rekan - rekannya pun akan memberikan yang terbaik dalam nanti. Poin maksimal harus didapat di laga perdana nanti.
"Kita tidak bisa janjiakn akan menang. Tapi kita akan menampilkan permainan terbaik kita. Poin maksimal harus didapat," kata pemain yang sudah lima musim bersama PSPS. (Palti Siahaan/ pis)
Berharap dapat ASI di BUSWAY
Kamis, 29 September 2011 // by Photography Tips //
Labels:
fantasi
//
waktu itu ada pemuda naik busway, sebut saja namanya salim , si salim itu duduk disebelah ibu muda yg cantik nan sexy, kebetulan ibu muda itu baru mulai hendak menyusui bayinya .Tapi ketika si ibu hendak menyusui, si bayi menolaknya ..sehingga ibu muda itu berkata " ayo sayang diminum, entar mama kasih ama om yang disebelah loh"..
sepuluh menit kemudian si bayi masih saja tidak mau meminum A...SI .. si ibu itu membujuk lagi " ayo donk sayang di minum susunya.. nanti mama kasih sama om yang disebelah beneran loh "
tiba2 si salim bicara pada ibu muda tadi, "dengar ya mbak, tolong mbak cepat ambil keputusan..saya semestinya udah turun di 4 halte sebelumnya..wkwkwkkwk.... :D
sepuluh menit kemudian si bayi masih saja tidak mau meminum A...SI .. si ibu itu membujuk lagi " ayo donk sayang di minum susunya.. nanti mama kasih sama om yang disebelah beneran loh "
tiba2 si salim bicara pada ibu muda tadi, "dengar ya mbak, tolong mbak cepat ambil keputusan..saya semestinya udah turun di 4 halte sebelumnya..wkwkwkkwk.... :D
Skuad Lengkap, PSPS Hentikan Pembelian Pemain
Senin, 26 September 2011 // by Go Blog News //
Labels:
olahraga
//
Pekanbaru - Klub kebanggaan warga Kota Pekanbaru, PSPS menghenntikan proses pembelian pemain untuk mengisi skuad inti musim ini. Skuad yang ada saat ini dinilai sudah cukup kompetitif.
Penghentian pembelian pemain dilakukan PSPS setelah dua pemain incarannya didapat. Keduanya yakni Park Chul-Hyung, pemain asal Korea dan Zaenal Arief pemain asal Bandung, Jawa Barat.
"Sudah selesai perburuan kita. Tidak ada lagi pembelian pemain," kata pelatih PSPS Mundari Karya saat ditemui di mess PSPS, Senin (26/9).
Zaenal Arief sendiri tiba di Pekanbaru Mingu (25/9) sore. Senin pagi (26/9), mantan pemain Persikabo ini sudah latihan bersama dengan skuad PSPS yang lain. Pria yang disapa Arif ini pun menyatakan sangat senang berada di Pekanbaru.
Park Chul-Hyung pun demikian. Mantan pemain Semen Padang ini dijadwalkan berada di Pekanbaru pada Senin (26/9) siang. Park akan bergabung dengan skuad PSPS yang lain.
Hal senada juga yang sama dikatakan asisten manager PSPS Boy Sabirin. Dengan kedatangan kedua pemain ini, PSPS menanggap skuad yang sudah ada sudah cukup sehingga tak perlu mencari pemain baru. Hanya saja tambahan skuad perlu dari pemain PSPS U21.
"Kita sudah koordinasi dengan pelatih dan kita sepakat pemain sudah cukup. Tak perlu lagi mencari yang lain," kata Boy, Senin (26/9).
Dengan bergabungnya Park dan Arief ini, PSPS saat ini memiliki sebanyak 18 pemain. Semua pemain tersebut yakni di posisi kiper Fance, Fauzal M. Posisi belakang akan disis Danil Junaidi, Agus Cima, Dedy Gusmawan, Ambrizal, Park Chul-Hyung, Windhu, Michael Oho. Sedangkan tengah ada Jahrul, April Hadi, Fajar Handika, Ali Khadafi, Ade Suhendra dan dibagian depan ada Leonardo Veron, Isnaini, dan Dzumafo, Zaenal Arief.
Boy mengakui, jumlah tersebut memang belum cukup untuk dibawa serta dalam kompetisi nanti. Apalagi format kompetisis kembali menggunakan satu wilayah yang diperkirakan akan menguras banyak energi dan persaingan antar klub pun akan ketat.
"Kita memang masih butuh pemain. Tapi kekurangan cukup kita tambahi dari pemain U21 kita. Ada sekitar 5 pemain lagi lah atau lebih. Apalagi musim lalu mereka juga sudah kita mainkan di kompetisis profesional ini," kata Boy Sabirin.
Dengan komposisi pemain yang sudah ada saat ini, dipastikan Mundari Karya akan memiliki banyak pilihan untuk menentukan pemain yang akan main di menit - menit awal, baik di posisi belakang, tengah dan depan.
Management PSPS pun semakin optimis menatap musim depan. Target mencapai delapan besar yang sudah didengungkan sejak awal, diprediksi bakal tercapai.
"Kita optimis delapan besar tembus. Apalagi skuad kita seperti ini. Ada pemain nasional dan yang sudah berpengalaman. Pasti bisa," ucap Boy.
PSPS saat ini, kata Boy, sedang memikirkan laga uji coba sebagai uji kemampuan. Dari sini akan diketahui sejauh mana kemampuan PSPS dalam menghadapi lawan - lawannya nanti. Ujicoba akan dilakukan melawan tim Riau ataupun tim di luar Riau. (Palti Siahaan / pis)
Penghentian pembelian pemain dilakukan PSPS setelah dua pemain incarannya didapat. Keduanya yakni Park Chul-Hyung, pemain asal Korea dan Zaenal Arief pemain asal Bandung, Jawa Barat.
"Sudah selesai perburuan kita. Tidak ada lagi pembelian pemain," kata pelatih PSPS Mundari Karya saat ditemui di mess PSPS, Senin (26/9).
Zaenal Arief sendiri tiba di Pekanbaru Mingu (25/9) sore. Senin pagi (26/9), mantan pemain Persikabo ini sudah latihan bersama dengan skuad PSPS yang lain. Pria yang disapa Arif ini pun menyatakan sangat senang berada di Pekanbaru.
Park Chul-Hyung pun demikian. Mantan pemain Semen Padang ini dijadwalkan berada di Pekanbaru pada Senin (26/9) siang. Park akan bergabung dengan skuad PSPS yang lain.
Hal senada juga yang sama dikatakan asisten manager PSPS Boy Sabirin. Dengan kedatangan kedua pemain ini, PSPS menanggap skuad yang sudah ada sudah cukup sehingga tak perlu mencari pemain baru. Hanya saja tambahan skuad perlu dari pemain PSPS U21.
"Kita sudah koordinasi dengan pelatih dan kita sepakat pemain sudah cukup. Tak perlu lagi mencari yang lain," kata Boy, Senin (26/9).
Dengan bergabungnya Park dan Arief ini, PSPS saat ini memiliki sebanyak 18 pemain. Semua pemain tersebut yakni di posisi kiper Fance, Fauzal M. Posisi belakang akan disis Danil Junaidi, Agus Cima, Dedy Gusmawan, Ambrizal, Park Chul-Hyung, Windhu, Michael Oho. Sedangkan tengah ada Jahrul, April Hadi, Fajar Handika, Ali Khadafi, Ade Suhendra dan dibagian depan ada Leonardo Veron, Isnaini, dan Dzumafo, Zaenal Arief.
Boy mengakui, jumlah tersebut memang belum cukup untuk dibawa serta dalam kompetisi nanti. Apalagi format kompetisis kembali menggunakan satu wilayah yang diperkirakan akan menguras banyak energi dan persaingan antar klub pun akan ketat.
"Kita memang masih butuh pemain. Tapi kekurangan cukup kita tambahi dari pemain U21 kita. Ada sekitar 5 pemain lagi lah atau lebih. Apalagi musim lalu mereka juga sudah kita mainkan di kompetisis profesional ini," kata Boy Sabirin.
Dengan komposisi pemain yang sudah ada saat ini, dipastikan Mundari Karya akan memiliki banyak pilihan untuk menentukan pemain yang akan main di menit - menit awal, baik di posisi belakang, tengah dan depan.
Management PSPS pun semakin optimis menatap musim depan. Target mencapai delapan besar yang sudah didengungkan sejak awal, diprediksi bakal tercapai.
"Kita optimis delapan besar tembus. Apalagi skuad kita seperti ini. Ada pemain nasional dan yang sudah berpengalaman. Pasti bisa," ucap Boy.
PSPS saat ini, kata Boy, sedang memikirkan laga uji coba sebagai uji kemampuan. Dari sini akan diketahui sejauh mana kemampuan PSPS dalam menghadapi lawan - lawannya nanti. Ujicoba akan dilakukan melawan tim Riau ataupun tim di luar Riau. (Palti Siahaan / pis)
Bahaya rumah type 21 (nude/adult)
Minggu, 25 September 2011 // by Photography Tips //
Labels:
fantasi
//
Ada keluarga muda, baru punya satu anak berumur 5 tahun bernama Ipung;
Mereka tinggal di perumahan type 21. Karena rumah type 21 hanya ada 1 kamar tidur, praktis mereka : bapak, ibu, dan anak tidur dalam satu kamar dan satu tempat tidur.
Sebenarnya tidak ada masalah, hanya setiap kali bapak sama ibu mau “bobo2 an” mesti kucing-kucingan, nungguin Ipung tidur dulu. Untuk memastikan apakah si Ipung udah tidur apa belum mereka mengetest dengan cara memanggil Ipung, kalau Ipung menyahut berarti belum tidur, kalau Ipung diam berarti udah tidur, berarti aman untuk beraksi.
Suatu malam seperti biasa mereka lagi mood untuk beraksi, terlihat si Ipung sudah terlelap. Maka sang bapak mencoba ngetes memanggil.
BAPAK : ” Ipung ?!!! ”
IPUNG : ” Ya, pak ? ”
Wah, ternyata Ipung belum tidur. Mereka terpaksa menunggu.
Setengah jam kemudian, gantian si Ibu mencoba ngetes lagi.
IBU : ” Ipung ?!!! ”
IPUNG : ” Yaa, buuu ? ”
BAPAK : ” Gila, belum tidur juga!
(gerutu si bapak dalam hati saking jengkelnya )
Terpaksa mereka menunggu lagi. Setengah jam ditest lagi, ternyata Ipung masih belum tidur juga. Berkali-kali begitu terus. Akhirnya bapak-ibu kehabisan kesabaran, Ipung betul-betul dibangunin dan dimarahin habis-habisan. Ipung menangis dan bingung soalnya kan nggak tahu masalahnya apa. Paginya di sekolah Ipung mengadu kepada ibu guru bahwa semalaman dimarahin habis-habisan oleh orang tuanya. Ibu guru bertanya kejadiannya, Ipung kemudian menjelaskan semuanya, Ibu guru rupanya menangkap permasalahnya apa, maka kemudian dia menasehati Ipung, “Ipung, kalau sudah malam di atas jam 10.00 Ipung harus tidur, dan kalau bapak/ibu memanggil Ipung tidak usah menyahut, pura-pura saja nggak mendengar” begitu ibu guru menasehati Ipung.
Malamnya Ipung mengikuti nasehat ibu guru. Beberapa kali Ipung dipanggil nggak menyahut, padahal Ipung sebenarnya mendengar karena memang belum tidur. Tapi karena takut dimarahi lagi, maka Ipung diam saja. Bapak-ibu sepakat bahwa Ipung sudah tidur. Mereka juga sepakat untuk memulai permainan lalu mereka mematikan lampu. Ipung sebenarnya ketakutan karena gelap, tapi dia juga takut dimarahi maka dia diam saja.
Permainan pun makin berjalan seru. Heboh. Menggairahkan. Sampai Ipung juga keheranan krn tempat tidur terus bergoyang semakin keras dan cepat, tapi dia tetap diam saja.
Sampai akhirnya mereka sudah mau mencapai puncak permainan.
BAPAK : ” Aduuuh,buu.. .. aku mau keluar !!!”
(kata si bapak sambil gemeteran)
IBU : ” Paaak, aaaku juga mau keluaaarrrrr ”
(kata Si Ibu nggak mo’kalah)
IPUNG : ” Ipung ikuuuuuut!!! ! ”
(Ipung langsung teriak ketakutan)
Mereka tinggal di perumahan type 21. Karena rumah type 21 hanya ada 1 kamar tidur, praktis mereka : bapak, ibu, dan anak tidur dalam satu kamar dan satu tempat tidur.
Sebenarnya tidak ada masalah, hanya setiap kali bapak sama ibu mau “bobo2 an” mesti kucing-kucingan, nungguin Ipung tidur dulu. Untuk memastikan apakah si Ipung udah tidur apa belum mereka mengetest dengan cara memanggil Ipung, kalau Ipung menyahut berarti belum tidur, kalau Ipung diam berarti udah tidur, berarti aman untuk beraksi.
Suatu malam seperti biasa mereka lagi mood untuk beraksi, terlihat si Ipung sudah terlelap. Maka sang bapak mencoba ngetes memanggil.
BAPAK : ” Ipung ?!!! ”
IPUNG : ” Ya, pak ? ”
Wah, ternyata Ipung belum tidur. Mereka terpaksa menunggu.
Setengah jam kemudian, gantian si Ibu mencoba ngetes lagi.
IBU : ” Ipung ?!!! ”
IPUNG : ” Yaa, buuu ? ”
BAPAK : ” Gila, belum tidur juga!
(gerutu si bapak dalam hati saking jengkelnya )
Terpaksa mereka menunggu lagi. Setengah jam ditest lagi, ternyata Ipung masih belum tidur juga. Berkali-kali begitu terus. Akhirnya bapak-ibu kehabisan kesabaran, Ipung betul-betul dibangunin dan dimarahin habis-habisan. Ipung menangis dan bingung soalnya kan nggak tahu masalahnya apa. Paginya di sekolah Ipung mengadu kepada ibu guru bahwa semalaman dimarahin habis-habisan oleh orang tuanya. Ibu guru bertanya kejadiannya, Ipung kemudian menjelaskan semuanya, Ibu guru rupanya menangkap permasalahnya apa, maka kemudian dia menasehati Ipung, “Ipung, kalau sudah malam di atas jam 10.00 Ipung harus tidur, dan kalau bapak/ibu memanggil Ipung tidak usah menyahut, pura-pura saja nggak mendengar” begitu ibu guru menasehati Ipung.
Malamnya Ipung mengikuti nasehat ibu guru. Beberapa kali Ipung dipanggil nggak menyahut, padahal Ipung sebenarnya mendengar karena memang belum tidur. Tapi karena takut dimarahi lagi, maka Ipung diam saja. Bapak-ibu sepakat bahwa Ipung sudah tidur. Mereka juga sepakat untuk memulai permainan lalu mereka mematikan lampu. Ipung sebenarnya ketakutan karena gelap, tapi dia juga takut dimarahi maka dia diam saja.
Permainan pun makin berjalan seru. Heboh. Menggairahkan. Sampai Ipung juga keheranan krn tempat tidur terus bergoyang semakin keras dan cepat, tapi dia tetap diam saja.
Sampai akhirnya mereka sudah mau mencapai puncak permainan.
BAPAK : ” Aduuuh,buu.. .. aku mau keluar !!!”
(kata si bapak sambil gemeteran)
IBU : ” Paaak, aaaku juga mau keluaaarrrrr ”
(kata Si Ibu nggak mo’kalah)
IPUNG : ” Ipung ikuuuuuut!!! ! ”
(Ipung langsung teriak ketakutan)
Pemain Afganistan Latihan Bersama PSPS
Rabu, 21 September 2011 // by Go Blog News //
Labels:
olahraga
//
Pekanbaru - PSPS Pekanbaru kedatangan pemain asing lagi. Hal ini terlihat kala Tribun melihat secara langsung latihan pada Rabu pagi (21/9) yang digelar di lapangan Universitas Islam Riau (UIR) di Marpoyan.
Pagi itu jumlah pemain asing yang ikutserta dalam latihan sebanyak empat orang. Pemain asing ini bukan Dzumafo Herman (Kamerun), Ali Khadafi (Togo) maupun Leonardo Veron (Argentina). Deketahui, namanya pemain asing baru tersebut adalah Pedro.
Diketahui, Pedro sudah berada di Pekanbaru pada Selasa sore. Pedro merupakan pemain asal Afganistan. Ia mengisi posisi sayap yang terlihat dalam latihan pagi itu.
Tak diketahui secara jelas status Pedro di PSPS saat ini. Apakah untuk menjalani seleksi atau tidak. Namun dalam latihan terlihat pemain yang memiliki tinggi sekitar 165 cm tersebut terlihat enjoy bermain bersama pemain PSPS lainnya.
Kedatangan Pedro ke Pekanbaru dan latihan bersama dengan PSPS bukan hal baru lagi. Sebab, sebelumnya pelatih PSPS Mundari Karya sudah mengatakannya. PSPS akan kedatangan pemain asal Australia yang berposisi bek dan pemain Afganistan berposisi sayap.
Yang yang terealisasi datang adalah pemain asal Afganistan. Diketahui, PSPS disodorkan Pedro oleh seorang agen yang juga membawahi Leonardo Veron.
Ketika kehadiran Pedro dikonfirmasi kepad Mundari usai latihan, pria asal Jakarta ini menegaskan pihaknya hanya butuh pemain berposisi belakang. Bukan sayap.
"Itu tak perlu dipublis kali (kehadiran Pedro). Yang pasti, yang kita butuhkan pemain belakang bukan sayap. Pemain asal Korea itu incaran kita kalau untuk asing," kata Mundari. (Palti Siahaan/ pis)
Pagi itu jumlah pemain asing yang ikutserta dalam latihan sebanyak empat orang. Pemain asing ini bukan Dzumafo Herman (Kamerun), Ali Khadafi (Togo) maupun Leonardo Veron (Argentina). Deketahui, namanya pemain asing baru tersebut adalah Pedro.
Diketahui, Pedro sudah berada di Pekanbaru pada Selasa sore. Pedro merupakan pemain asal Afganistan. Ia mengisi posisi sayap yang terlihat dalam latihan pagi itu.
Tak diketahui secara jelas status Pedro di PSPS saat ini. Apakah untuk menjalani seleksi atau tidak. Namun dalam latihan terlihat pemain yang memiliki tinggi sekitar 165 cm tersebut terlihat enjoy bermain bersama pemain PSPS lainnya.
Kedatangan Pedro ke Pekanbaru dan latihan bersama dengan PSPS bukan hal baru lagi. Sebab, sebelumnya pelatih PSPS Mundari Karya sudah mengatakannya. PSPS akan kedatangan pemain asal Australia yang berposisi bek dan pemain Afganistan berposisi sayap.
Yang yang terealisasi datang adalah pemain asal Afganistan. Diketahui, PSPS disodorkan Pedro oleh seorang agen yang juga membawahi Leonardo Veron.
Ketika kehadiran Pedro dikonfirmasi kepad Mundari usai latihan, pria asal Jakarta ini menegaskan pihaknya hanya butuh pemain berposisi belakang. Bukan sayap.
"Itu tak perlu dipublis kali (kehadiran Pedro). Yang pasti, yang kita butuhkan pemain belakang bukan sayap. Pemain asal Korea itu incaran kita kalau untuk asing," kata Mundari. (Palti Siahaan/ pis)
PSPS Bidik Park Chul-Hyung
// by Go Blog News //
Labels:
olahraga
//
Pekanbaru - Perhatian PSPS saat ini tertuju kepada pemain asal Korea Park Chul-Hyung. PSPS akan mendekatinya untuk direkrut agar berkostum PSPS musim depan.
Saat ini, PSPS memang menyisakan satu kuota pemain asing dalam skuadnya. Sebab saat ini sudah ada tiga pemain asing di dalam skuad tim yang berjulu Asykar Bertuah ini. Ketiganya yakni Ali Khadafi (Togo), Dzumafo (Kamerun) dan Leonardo Veron (Argentina). Leornardo memang masih dalam proses negoisasi.
Dengan tiga pemain asing tersebut, kuota pemain asing tersisa hanya satu. Pemain asing tersebut pun harus berasal dari asia. Ini dilakukan agar tidak melanggar ketentuan PSSI terkait jumlah pemain asing.
Sebelumnya, pelatih PSPS mengatakan pihaknya ditawari pemain asal Afganistan dan Australia dari seorang agen. Namun ini batal. Selasa pagi, (20/9) pelatih dan pihak management membicarakan terkait pemain asing yang menjadi incaran. Disepakati pemain asal Korea yang musim lalu berkostum Semen Padang dan musim depan kontraknya tidak diperpanjang.
"Kita sudah sepakati. Kita butuh satu asing lagi. Itu pun harus dari Asia. Posisinya bek buka sayap. Kita sudah telusuri, pemain asal Korea yang musim lalu di Semen Padang jadi target kita. Namanya saya lupa. Dia tidak diperpanjang lagi," kata Mundari.
Diketahui pemain yang menjadi bidikan PSPS tersebut yakni Park Chul-Hyung. Musim lalu Park memang membela Semen Padang. Namun Musim ini karena pembatasan jumlah pemain Asia yaklni hanya satu orang sesuai aturan PSSI, terpaksa Semen Padang mendepaknya.
Park memang berposisi di belakang. Ia terkenal sigap dalam mengamankan areal pertahanan dari gempuran lawan.
PSPS harus bergegas cepat bila ingin mendapatkan pemain asal Korea ini. Sebab beberapa klub juga mengincarnya. Sebelumnya, dikabarkan Persisam juga tertarik dengan Park. Namun karena masalah harga, Prak batal direkrut.
Untuk mencari satu pemain asing ini, PSPS diperkirakan tidak akan melakukan seleksi lagi. PSPS akan mencari pemain yang jadi dalam artian kualitas dan kemampuan sudah teruji. Inilah alasan Park menjadi incaran PSPS.
"Kita tak mau seleksi lagi. Kita akan mencari pemain jadi saja. Tak usah seleksi lagi," kata asisten manager PSPS, Boy Sabirin.
Belum diketahui langkah - langkah yang akan ditempuh PSPS dalam mendapatkan Park. Mudah - mudahan uang tidak menjadi kendala dalam proses perekrutan sebab saat ini PSPS masih dibelit krisis keuangan. Ini terlihat dari uang muka yang diminta pemain tidak bisa dipenuhi pihak PSPS.
Mundari mengatakan bila PSPS sudah berhasil merekrut Park Chul-Hyung dan juga Zaenal Arif, maka perburuan pemain sudah selesai. Skuad inti PSPS sudah terkumpul semuanya. Tinggal mencari pemain lokal Riau sebagai ajang pembinaan kedepannya.
"Kalau sudah dapat kita yang dua ini (Park Chul-Hyung dan Zaenal Arif) sudah selesai. Lengkap sudah. Tidak ada lagi. Paling nambah dari Riau saja," ujarnya. (pis)
Saat ini, PSPS memang menyisakan satu kuota pemain asing dalam skuadnya. Sebab saat ini sudah ada tiga pemain asing di dalam skuad tim yang berjulu Asykar Bertuah ini. Ketiganya yakni Ali Khadafi (Togo), Dzumafo (Kamerun) dan Leonardo Veron (Argentina). Leornardo memang masih dalam proses negoisasi.
Dengan tiga pemain asing tersebut, kuota pemain asing tersisa hanya satu. Pemain asing tersebut pun harus berasal dari asia. Ini dilakukan agar tidak melanggar ketentuan PSSI terkait jumlah pemain asing.
Sebelumnya, pelatih PSPS mengatakan pihaknya ditawari pemain asal Afganistan dan Australia dari seorang agen. Namun ini batal. Selasa pagi, (20/9) pelatih dan pihak management membicarakan terkait pemain asing yang menjadi incaran. Disepakati pemain asal Korea yang musim lalu berkostum Semen Padang dan musim depan kontraknya tidak diperpanjang.
"Kita sudah sepakati. Kita butuh satu asing lagi. Itu pun harus dari Asia. Posisinya bek buka sayap. Kita sudah telusuri, pemain asal Korea yang musim lalu di Semen Padang jadi target kita. Namanya saya lupa. Dia tidak diperpanjang lagi," kata Mundari.
Diketahui pemain yang menjadi bidikan PSPS tersebut yakni Park Chul-Hyung. Musim lalu Park memang membela Semen Padang. Namun Musim ini karena pembatasan jumlah pemain Asia yaklni hanya satu orang sesuai aturan PSSI, terpaksa Semen Padang mendepaknya.
Park memang berposisi di belakang. Ia terkenal sigap dalam mengamankan areal pertahanan dari gempuran lawan.
PSPS harus bergegas cepat bila ingin mendapatkan pemain asal Korea ini. Sebab beberapa klub juga mengincarnya. Sebelumnya, dikabarkan Persisam juga tertarik dengan Park. Namun karena masalah harga, Prak batal direkrut.
Untuk mencari satu pemain asing ini, PSPS diperkirakan tidak akan melakukan seleksi lagi. PSPS akan mencari pemain yang jadi dalam artian kualitas dan kemampuan sudah teruji. Inilah alasan Park menjadi incaran PSPS.
"Kita tak mau seleksi lagi. Kita akan mencari pemain jadi saja. Tak usah seleksi lagi," kata asisten manager PSPS, Boy Sabirin.
Belum diketahui langkah - langkah yang akan ditempuh PSPS dalam mendapatkan Park. Mudah - mudahan uang tidak menjadi kendala dalam proses perekrutan sebab saat ini PSPS masih dibelit krisis keuangan. Ini terlihat dari uang muka yang diminta pemain tidak bisa dipenuhi pihak PSPS.
Mundari mengatakan bila PSPS sudah berhasil merekrut Park Chul-Hyung dan juga Zaenal Arif, maka perburuan pemain sudah selesai. Skuad inti PSPS sudah terkumpul semuanya. Tinggal mencari pemain lokal Riau sebagai ajang pembinaan kedepannya.
"Kalau sudah dapat kita yang dua ini (Park Chul-Hyung dan Zaenal Arif) sudah selesai. Lengkap sudah. Tidak ada lagi. Paling nambah dari Riau saja," ujarnya. (pis)
Senin, 05 September 2011 // by Go Blog News //
Labels:
politik
//
Ajak Pemko dan DPRD, KPU Pekanbaru Dituding Tidak Independen
Pekanbaru - Rencana KPUD Pekanbaru menghadap Mahkama Konstitusi (MK) Jumat (7/9) nanti mendapat tudingan miring dari pasangan Firdaus - Ayat Cahyadi. Pasangan yang dinela dengan sebutan PAS ini menilai KPUD Pekanbaru sudah tidak independen dengan mengajak Pemko Pekanbaru dan DPRD Pekanbaru.
"Mendatangi MK dengan mengajak turut serta Pemko, Panwaslu dan DPRD ke Jakarta bersama,
Maka kami menilai KPUD tidak independen dalam sebagai pelaksana PSU ini, kata Sekretaris koalisi PAS Muhammad Fadri, saat konfrensi pers di kantor DPD Partai Demokrat, Senin (5/9). Siang itu, Fadri ditemani pengurus koalisi PAS lainnya yakni Azwir, Denny Dasril, Kordias Pasaribu dan lainnya.
Jauh hari sebelumnya, KPU Pekanbaru memang telah merencanakan pertemuan dengan MK pada Jumat (7/9) nanti. Pertemuan ini untuk meminta tanggapan MK terkait keputusan KPUD yamg akan mengundur pelaksanaan pemungutan suara ulang (PSU) dari putusan yang dikeluarkan MK sebelumnya. Pemko dan DPRD Pekanbaru diajak ikut serta sebab dua instansi ini lah yang akan menjelaskan ke MK mengenai masalah pendanaan yang dialami KPU.
Penilaian tidak independen itu, kata Fadri, karena amar putusan MK, KPU seharusnya melaporkan maksimal 90 hari dari tanggal 24 juni hasil dari PSU. Bukan permasalahan terlambat atau tidak. Tapi adalah selesai melaksanakan PSU. Tim PAS juga menilai Pemko dan DPRD bukan istitusi yang bertanggungjawab atas PSU ini.
Atas rencana penundaan PSU yang sebelumnya ditetapkan bakal dilaksanakan pada 14 September nanti, PAS merasa dirugikan. Penundaan ini pun terindikasi dilakukan secara terstruktur, sistematis dan masif. PAS pun menolak upaya - upaya yang dilakukan seluruh pihak untuk menunda PSU pada 14 September nanti.
"Maka kami menghimbau KPU khusunya, untuk tidak terpengaruh atau terbawa - bawa dengan kepentingan - kepentingan pihak - pihak tertentu dalam menggagalkan PSU," harap Fadri.
Gugatan hukum pun akan segera dilakukan tim PAS terkait bebrapa hal, yang ada hubungannya dengan upaya penggalana PSU secara terstruktur, sistematis dan masif. Gugatan yang akan dilayangkan yakni ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
Gugatan pertama yakni, status pejabat Walikota yang sandang Syamsurizal. Dalam hal ini yang digugat adalah Gubernur Riau dan Menteri Dalam Negeri. Sebab status Pj Walikota Syamsurizal dinilai menyalhi UU no 32. Jabatan sekretaris kota yang diduduki Wardan pun tak luput dari gugatan tim PAS.
"Ini membuat UU dan peraturan menjadi kacau balau di kota ini. Yang diajukan Syamsurizal, padahal dia hanya sementara tapi berani mengajukan setko defenitif," ujar Fadri.
PAS juga menilai dinamika yang terjadi di internal KPU Pekanbaru juga banyak dipermasalahkan. Pergantian ketua KPU, misalnya. Belum lagi permasalahan daftar pemilih tetap (DPT), Perekrutan petugas PPK, PPS dan lainnya menjadi indikasi penundaan PSU.
"Mengenai audit, kami melihat defisit dan lainnya, alasan yang mengada - ada. Dicari - cari," ujar politsii PKS ini.
Fadri menegaskan, PAS tidak meminta MK membatalkan putusnya sehingga pasangan Fitdaus - Ayat dilantik. PAS tetap ingin bertarung secara fair.
"Tapi kalau sudah dicurangi seperti ini, kita minta MK mencabut putusan yang lalu dan melantik Firdaus - Ayat," tegas Fadri. (Palti Siahaan/ pis)
Pekanbaru - Rencana KPUD Pekanbaru menghadap Mahkama Konstitusi (MK) Jumat (7/9) nanti mendapat tudingan miring dari pasangan Firdaus - Ayat Cahyadi. Pasangan yang dinela dengan sebutan PAS ini menilai KPUD Pekanbaru sudah tidak independen dengan mengajak Pemko Pekanbaru dan DPRD Pekanbaru.
"Mendatangi MK dengan mengajak turut serta Pemko, Panwaslu dan DPRD ke Jakarta bersama,
Maka kami menilai KPUD tidak independen dalam sebagai pelaksana PSU ini, kata Sekretaris koalisi PAS Muhammad Fadri, saat konfrensi pers di kantor DPD Partai Demokrat, Senin (5/9). Siang itu, Fadri ditemani pengurus koalisi PAS lainnya yakni Azwir, Denny Dasril, Kordias Pasaribu dan lainnya.
Jauh hari sebelumnya, KPU Pekanbaru memang telah merencanakan pertemuan dengan MK pada Jumat (7/9) nanti. Pertemuan ini untuk meminta tanggapan MK terkait keputusan KPUD yamg akan mengundur pelaksanaan pemungutan suara ulang (PSU) dari putusan yang dikeluarkan MK sebelumnya. Pemko dan DPRD Pekanbaru diajak ikut serta sebab dua instansi ini lah yang akan menjelaskan ke MK mengenai masalah pendanaan yang dialami KPU.
Penilaian tidak independen itu, kata Fadri, karena amar putusan MK, KPU seharusnya melaporkan maksimal 90 hari dari tanggal 24 juni hasil dari PSU. Bukan permasalahan terlambat atau tidak. Tapi adalah selesai melaksanakan PSU. Tim PAS juga menilai Pemko dan DPRD bukan istitusi yang bertanggungjawab atas PSU ini.
Atas rencana penundaan PSU yang sebelumnya ditetapkan bakal dilaksanakan pada 14 September nanti, PAS merasa dirugikan. Penundaan ini pun terindikasi dilakukan secara terstruktur, sistematis dan masif. PAS pun menolak upaya - upaya yang dilakukan seluruh pihak untuk menunda PSU pada 14 September nanti.
"Maka kami menghimbau KPU khusunya, untuk tidak terpengaruh atau terbawa - bawa dengan kepentingan - kepentingan pihak - pihak tertentu dalam menggagalkan PSU," harap Fadri.
Gugatan hukum pun akan segera dilakukan tim PAS terkait bebrapa hal, yang ada hubungannya dengan upaya penggalana PSU secara terstruktur, sistematis dan masif. Gugatan yang akan dilayangkan yakni ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
Gugatan pertama yakni, status pejabat Walikota yang sandang Syamsurizal. Dalam hal ini yang digugat adalah Gubernur Riau dan Menteri Dalam Negeri. Sebab status Pj Walikota Syamsurizal dinilai menyalhi UU no 32. Jabatan sekretaris kota yang diduduki Wardan pun tak luput dari gugatan tim PAS.
"Ini membuat UU dan peraturan menjadi kacau balau di kota ini. Yang diajukan Syamsurizal, padahal dia hanya sementara tapi berani mengajukan setko defenitif," ujar Fadri.
PAS juga menilai dinamika yang terjadi di internal KPU Pekanbaru juga banyak dipermasalahkan. Pergantian ketua KPU, misalnya. Belum lagi permasalahan daftar pemilih tetap (DPT), Perekrutan petugas PPK, PPS dan lainnya menjadi indikasi penundaan PSU.
"Mengenai audit, kami melihat defisit dan lainnya, alasan yang mengada - ada. Dicari - cari," ujar politsii PKS ini.
Fadri menegaskan, PAS tidak meminta MK membatalkan putusnya sehingga pasangan Fitdaus - Ayat dilantik. PAS tetap ingin bertarung secara fair.
"Tapi kalau sudah dicurangi seperti ini, kita minta MK mencabut putusan yang lalu dan melantik Firdaus - Ayat," tegas Fadri. (Palti Siahaan/ pis)
Mundari : Minimal 22 Pemain PSPS
Rabu, 24 Agustus 2011 // by Go Blog News //
Labels:
olahraga
//
Pekanbaru - Walau belum teken kontrak namun sudah dicapai kesepakatan, pelatih baru PSPS Mundari Karya segera bergegas untuk melengkapi skuad PSPS musim depan. Sejumlah pemain musim lalu mulai dihubungi.
Saat ini sudah ada tujuh pemain yang sudah pasti akan mengisi skuad PSPS meusim depan. Ketujuh pemain tersebut yakni Zahrul, Ambrizal, April Hadi, Danil Junaidi, Isnaini, Fauzal dan Fance. Sejumlah pemain masih dalam proses negoisasi.
Pemain - pemain musim lalu menjadi prioritas apalagi para pemain inti. Diantaranya Dedy Gusmawan, Fajar Handika dan Dzumafo Herman. "Ketiga pemain itu harus dipertahankan," kata Mundari, Rabu (24/8).
Mundari menargetkan musim depan minimal ada sebanyak 22 pemain yang akan menghuni skuad PSPS. Jumlah tersebut sudah cukup untuk mengarungi kompetisi musim depan yang dinilai akan berjalan lebih ketat bila dibandingkan musim - musim sebelumnya.
"Minimal saru posisi dua pemain yang mengisinya. Bararti minimal ada 22 pemain untuk musim depan," ujar Mundari.
Saat ini, Mundari sendiri sedang berada di Jakarta. Diperkirakan awal September nanti Mundari akan ke Pekanbaru.(Palti Siahaan/ pis)
Saat ini sudah ada tujuh pemain yang sudah pasti akan mengisi skuad PSPS meusim depan. Ketujuh pemain tersebut yakni Zahrul, Ambrizal, April Hadi, Danil Junaidi, Isnaini, Fauzal dan Fance. Sejumlah pemain masih dalam proses negoisasi.
Pemain - pemain musim lalu menjadi prioritas apalagi para pemain inti. Diantaranya Dedy Gusmawan, Fajar Handika dan Dzumafo Herman. "Ketiga pemain itu harus dipertahankan," kata Mundari, Rabu (24/8).
Mundari menargetkan musim depan minimal ada sebanyak 22 pemain yang akan menghuni skuad PSPS. Jumlah tersebut sudah cukup untuk mengarungi kompetisi musim depan yang dinilai akan berjalan lebih ketat bila dibandingkan musim - musim sebelumnya.
"Minimal saru posisi dua pemain yang mengisinya. Bararti minimal ada 22 pemain untuk musim depan," ujar Mundari.
Saat ini, Mundari sendiri sedang berada di Jakarta. Diperkirakan awal September nanti Mundari akan ke Pekanbaru.(Palti Siahaan/ pis)
Sponsorship PSPS Belum Jelas
// by Go Blog News //
Labels:
olahraga
//
Pekanbaru - Pendanaan masih menjadi masalah pelik bagi PSPS. Hingga saat ini solusi pendanaan belum ada didapat. Beberapa solusi yang sudah ada tak membuahkan hasil.
Belum terlepasnya PSPS dari masalah pendanaan tampak jelas dari proses pendaftaran yang dilakukan ke PSSI. Dana deposit sebesar Rp. 5 miliar yang disyaratkan PSSI tak bisa dipenuhi PSPS. Dari sekian syarat yang diberikan PSSI, hanya deposit itu saja yang tidak bisa dipenuhi PSPS.
Jauh sebelumnya, PSPS telah merancang berbagai cara solusi pendanaan. Diantaranya sponsorship sebagai rancana pertama dan merger ke salah satu klub LPI sebagai rencana kedua, walau pilihan merger ini sudah tidak ada harapan lagi.
Bagaimana dengan sponsorship? Ternyata sampai saat ini sponsorship yang sudah direncanakan PSPS tak berjalan mulus dan hasilnya belum diketahui. Perusahaan yang dilirik pun tak diketahui sama sekali.
Apalagi, manager PSPS yang baru saat ini belum ada. Walau Juni Rahman digadang - gadangkan sebagai manager pengganti Dastrayani Bibra, manager musim lalu. Ketiadaan manager ini membuat sponsorship pun tak berjalan.
Sekretaris umum PSPS Heru Subagio tak memungkiri sponsorship belum menunjukkan hasil memuaskan saat ini. Namun ia mengatakan pendekatan ke beberapa perusahaan sedang dilakukan.
"Sponsor sudah kita coba. Belum sesuai yang kita harapkan. Tapi masih kita upayakan," kata Heru, Rabu (24/8).
Belum diketahui solusi konkret untuk mengatasi pendanaan PSPS musim depan. Beredar kabar, ada investor yang berniat untuk membeli PSPS atau bekerjasama untuk membiayai klub kebanggaan warga Kota Pekanbaru ini.
Belum diketahui ketersediaan dana yang dimiliki PSPS saat ini. Heru mengatakan dana yang dimiliki PSPS saat ini hanya cukup untuk mengikat pemain PSPS musim depan seperti yang sudah dilakukan pada beberapa pemain yang diikat dengan uang sebesar Rp. 10 juta agar tidak berpaling ke klub lain
"Kalau dana kita hanya untuk mengikat pemain saja. Untuk yang lain tak ada. Sponsorship sedang proses. Kita lihat saja nanti," kata Heru Subagio. (Palti Siahaan/ pis)
Belum terlepasnya PSPS dari masalah pendanaan tampak jelas dari proses pendaftaran yang dilakukan ke PSSI. Dana deposit sebesar Rp. 5 miliar yang disyaratkan PSSI tak bisa dipenuhi PSPS. Dari sekian syarat yang diberikan PSSI, hanya deposit itu saja yang tidak bisa dipenuhi PSPS.
Jauh sebelumnya, PSPS telah merancang berbagai cara solusi pendanaan. Diantaranya sponsorship sebagai rancana pertama dan merger ke salah satu klub LPI sebagai rencana kedua, walau pilihan merger ini sudah tidak ada harapan lagi.
Bagaimana dengan sponsorship? Ternyata sampai saat ini sponsorship yang sudah direncanakan PSPS tak berjalan mulus dan hasilnya belum diketahui. Perusahaan yang dilirik pun tak diketahui sama sekali.
Apalagi, manager PSPS yang baru saat ini belum ada. Walau Juni Rahman digadang - gadangkan sebagai manager pengganti Dastrayani Bibra, manager musim lalu. Ketiadaan manager ini membuat sponsorship pun tak berjalan.
Sekretaris umum PSPS Heru Subagio tak memungkiri sponsorship belum menunjukkan hasil memuaskan saat ini. Namun ia mengatakan pendekatan ke beberapa perusahaan sedang dilakukan.
"Sponsor sudah kita coba. Belum sesuai yang kita harapkan. Tapi masih kita upayakan," kata Heru, Rabu (24/8).
Belum diketahui solusi konkret untuk mengatasi pendanaan PSPS musim depan. Beredar kabar, ada investor yang berniat untuk membeli PSPS atau bekerjasama untuk membiayai klub kebanggaan warga Kota Pekanbaru ini.
Belum diketahui ketersediaan dana yang dimiliki PSPS saat ini. Heru mengatakan dana yang dimiliki PSPS saat ini hanya cukup untuk mengikat pemain PSPS musim depan seperti yang sudah dilakukan pada beberapa pemain yang diikat dengan uang sebesar Rp. 10 juta agar tidak berpaling ke klub lain
"Kalau dana kita hanya untuk mengikat pemain saja. Untuk yang lain tak ada. Sponsorship sedang proses. Kita lihat saja nanti," kata Heru Subagio. (Palti Siahaan/ pis)
Negoisasi PSPS - Fajar Lebih Alot
// by Go Blog News //
Labels:
olahraga
//
Pekanbaru - Hingga saat ini PSPS masih berjuang merekrut pemainnya untuk musim depan. Dua pemain lokal yang juga skuad PSPS musim lalu Dedy Gusmawan dan Fajar Handika masih dalam proses negoisasi.
Sebelumnya, pelatih anyar PSPS Mundari Karya mengatakan kedua pemain tersebut harus direkrut untuk mengisi skuad musim depan. Sebab kedua pemain merupakan pemain inti musim llau dan masih dibutuhkan untuk musim depan.
Selain kedua pemain tersebut, Mundari juga menegaskan striker andalan PSPS musim lalu Dzumafo Herman juga harus direkrut untuk disuetkan dengan Isnaini layaknya musim lalu.
Namun ketiga pemain belum didapat. Terlebih Dzumafo yang mengisyaratkan akan pindah ke klub lain sebab nilai kontrak yang ditawarkan PSPS lebih rendah dibanding musim lalu.
Fajar Handika juga mengungkapkan hal yang sama. Belum ada kesepakatan dengan PSPS untuk musim depan. Gelandang bertahan PSPS musim lalu ini menyebut negoisasi masih berjalan. "Belum ada dealnya," kata Fajar, Rabu (24/8).
Dedy Gusmawan pun demikian. Stoper PSPS musim lalu ini juga mengatakan belum ada kesepakatan harga dengan PSPS. Ia pun belum bisa memutuskan kemana akan berlabuh musim depan.
Hingga saat ini PSPS tetap menghubungi Dedy dan Fajar. Asisten manager PSPS Boy Sabirin bertugas menghubungi Dedy Gusmawan sedangkan asisten pelatih Afrizal bertugas menghubungi Fajar. Negoisasi dengan Fajar berlangsung alaot bila dibandingkan dengan Dedy.
Kendala di negoisasi adalah mengenai nilai kontrak. Informasi yang diperoleh Tribun, PSPS menawari Dedy kontrak senilai Rp. 400 juta per musim. Jumlah tersebut menurun bila dibandingkan musim lalu dimana pemain asal Medan, Sumatera Utara ini mendapat Rp. 450 juta per musim.
Beda dengan Fajar. Tawaran kontrak untuk musim depan memang naik bila dibandingkan musim lalu namun Fajar tetap meminta naik. Informasi yang diperoleh Tribun, Fajar ditawari Rp. 300 juta per musim naik jauh bila dibandingkan musim lalu yang hanya sekitar Rp. 100 an juta.
Fajar kerap dihubungi oleh Afrizal untuk meminta tanda setuju untuk bergabung dengan PSPS musim depan. Namun Fajar sejauh ini belum mengatakan tanda setuju atas tawaran tersebut. Dedy terakhir dihubungi Boy Sabirin akhir pekan lalu.
PSPS sendiri menargetkan sebelum lebaran ini seluruh skuad PSPS sudah didapat. Sebab ditargetkan juga, pekan pertama September nanti akan dilaksanakan latihan perdana bagi skuad PSPS. (Palti Siahaan/ pis)
Sebelumnya, pelatih anyar PSPS Mundari Karya mengatakan kedua pemain tersebut harus direkrut untuk mengisi skuad musim depan. Sebab kedua pemain merupakan pemain inti musim llau dan masih dibutuhkan untuk musim depan.
Selain kedua pemain tersebut, Mundari juga menegaskan striker andalan PSPS musim lalu Dzumafo Herman juga harus direkrut untuk disuetkan dengan Isnaini layaknya musim lalu.
Namun ketiga pemain belum didapat. Terlebih Dzumafo yang mengisyaratkan akan pindah ke klub lain sebab nilai kontrak yang ditawarkan PSPS lebih rendah dibanding musim lalu.
Fajar Handika juga mengungkapkan hal yang sama. Belum ada kesepakatan dengan PSPS untuk musim depan. Gelandang bertahan PSPS musim lalu ini menyebut negoisasi masih berjalan. "Belum ada dealnya," kata Fajar, Rabu (24/8).
Dedy Gusmawan pun demikian. Stoper PSPS musim lalu ini juga mengatakan belum ada kesepakatan harga dengan PSPS. Ia pun belum bisa memutuskan kemana akan berlabuh musim depan.
Hingga saat ini PSPS tetap menghubungi Dedy dan Fajar. Asisten manager PSPS Boy Sabirin bertugas menghubungi Dedy Gusmawan sedangkan asisten pelatih Afrizal bertugas menghubungi Fajar. Negoisasi dengan Fajar berlangsung alaot bila dibandingkan dengan Dedy.
Kendala di negoisasi adalah mengenai nilai kontrak. Informasi yang diperoleh Tribun, PSPS menawari Dedy kontrak senilai Rp. 400 juta per musim. Jumlah tersebut menurun bila dibandingkan musim lalu dimana pemain asal Medan, Sumatera Utara ini mendapat Rp. 450 juta per musim.
Beda dengan Fajar. Tawaran kontrak untuk musim depan memang naik bila dibandingkan musim lalu namun Fajar tetap meminta naik. Informasi yang diperoleh Tribun, Fajar ditawari Rp. 300 juta per musim naik jauh bila dibandingkan musim lalu yang hanya sekitar Rp. 100 an juta.
Fajar kerap dihubungi oleh Afrizal untuk meminta tanda setuju untuk bergabung dengan PSPS musim depan. Namun Fajar sejauh ini belum mengatakan tanda setuju atas tawaran tersebut. Dedy terakhir dihubungi Boy Sabirin akhir pekan lalu.
PSPS sendiri menargetkan sebelum lebaran ini seluruh skuad PSPS sudah didapat. Sebab ditargetkan juga, pekan pertama September nanti akan dilaksanakan latihan perdana bagi skuad PSPS. (Palti Siahaan/ pis)
Gurning Hijrah ke PSMS Medan
Pekanbaru - Sudah cukup tiga musim bagi Abdul Rahman Gurning menukangi tim PSPS. Sudah saatnya pelatih PSPS berganti. Ini pula yang dilakukan pengurus PSPS.
Asisten manager PSPS Boy Sabirin memang menegaskan Mundari Karya sudah deal untuk menggantikan posisi Gurning sebelumnya. Ia dikontrak selama satu musim.
Kabar Mundari akan menjabat pelatih di PSPS memang bukan kabar baru lagi. Gurning sedniri mengakui hal tersebut sudah lama. Ia pun tak begitu kaget mendengar kabar tersebut.
Tak diperpanjang PSPS tak membuat Gurning harus pensiun dini. Saat ini negoisasi dengan PSMS Medan sudah dilakukan. Nilai kontrak telah cocok namaun teken kontrak belum dilakukan.
"Saat ini memang sedang nego dengan PSMS Medan. Harga sudah deal tapi belum teken kontrak," kata pelatih asal Kisaran, Sumatera Utara ini, Selasa (23/8).
Dikataknnya, dari awal dikataknnya dirinya mempriorotaskan PSPS untuk melatih tahun depan. Namun niat Gurning tak bersambut dengan kehendak pengurus PSPS. Pengurus pun memilih Mundary untuk menggantikan Gurning.
"Sebenarnya prioritas PSPS. Tapi pengurus tak menginginkan lagi dan saya tak pernah dihubungi. Saya ucapka selamat pada pak Mundari dan semoga PSPS maju terus kedepannya," ucap Gurning.
Dalam waktu dekat, terangnya, kontraknya dengan PSMS Medan bakal ditandatangani. Walau teken kontrak belum dilakukan namun Gurning sudah dipercaya mencari pemain untuk menghadapi musim depan. (Palti Siahaan/ pis)
Asisten manager PSPS Boy Sabirin memang menegaskan Mundari Karya sudah deal untuk menggantikan posisi Gurning sebelumnya. Ia dikontrak selama satu musim.
Kabar Mundari akan menjabat pelatih di PSPS memang bukan kabar baru lagi. Gurning sedniri mengakui hal tersebut sudah lama. Ia pun tak begitu kaget mendengar kabar tersebut.
Tak diperpanjang PSPS tak membuat Gurning harus pensiun dini. Saat ini negoisasi dengan PSMS Medan sudah dilakukan. Nilai kontrak telah cocok namaun teken kontrak belum dilakukan.
"Saat ini memang sedang nego dengan PSMS Medan. Harga sudah deal tapi belum teken kontrak," kata pelatih asal Kisaran, Sumatera Utara ini, Selasa (23/8).
"Sebenarnya prioritas PSPS. Tapi pengurus tak menginginkan lagi dan saya tak pernah dihubungi. Saya ucapka selamat pada pak Mundari dan semoga PSPS maju terus kedepannya," ucap Gurning.
Dalam waktu dekat, terangnya, kontraknya dengan PSMS Medan bakal ditandatangani. Walau teken kontrak belum dilakukan namun Gurning sudah dipercaya mencari pemain untuk menghadapi musim depan. (Palti Siahaan/ pis)
Syarat Deposit Rp 5 Miliar Belum Dipenuhi PSPS
Pekanbaru - PSPS saat ini tinggal menunggu proses verifikasi dari PSSI. Sejumlah syarat yang diminta PSSI telah diserahkan, Senin (22/8) lalu dalam bentuk bundelan dokumen.
Namun dari semua syarat yang sudah ditentukan hanya syarat deposit yang tidak bisa dipenuhi PSPS. Dana tidak cukup ditambah lagi aset yang dijaminkan pun tidak ada. Jumlah deposit memang tidak kecil yakni Rp. 5 miliar.
Belum menyerahkan deposit ini pun diakui sekretaris umum PSPS Heru Subagio, Selasa (23/8). Penyerahan dokumen ke PSSI memang dialkukan Heru Subagio dan juga salah satu jajaran direktur PT. PSPS Fardiansyah, walau belakangan Fardiansyah mengatakan hanya menemani saja.
"Kita sudah serahkan persyaratannnya bersama dengan pak Fardiansyah. Tinggal diverifikasi saja lagi. Semua syarat sudah kita serahkan tinggal deposit yang Rp. 5 miliar saja yang belum," kata Heru Subagio, Selasa (22/8).
Deposit Rp. 5 miliar memang menjadi salah satu syarat yang harus dipenuhi klub untuk masuk ke level satu kompetisi musim depan. Bila tidak maka harus terlempar dari kompetisi musim depan. PSPS pun terancam akan hal tersebut.
Selama dua hari ini, PSSI akan melakukan verifikasi dari semua dokumen klub yang masuk. Kamis nanti (25/8), PSSI pun akan mengumumkan klub - klub mana saja yang akan ikut kompetisi musim depan baik di level satu maupun dua.
Bagaimana nasib PSPS kedepan? Heru mengatakan, sembari menyerahkan dokumen persyaratan, PSPS mengirimkan surat resmi ke PSSI untuk meminta penundaan perberlakuan deposit Rp. 5 miliar tersebut. PSPS pun berharap ada kebijakan baru dari PSSI terkait deposit tersebut.
"Ada kebijakanlah. Kasih nafaslah.
Kita tau arahnya ke profesional. Tapi tolong beri kesempatan," ucap Heru.
Menurutnya, uang Rp. 5 miliar tersebut diendapkan di PSSI sama saja deengan menyia - nyiakan uang tersebut. Lebih baik, terangnya, dana tersebut dipergunakan untuk operasional tim. Semisal, untuk mengontrak pemain.
Walau syarat deposit belum terpenuhi, namun Heru optimis untuk bisa berlaga di level satu musim depan sesuai yang diinginkan PSPS. Sebab, bukan hanya PSPS saja yang tidak memenuhi syarat deposit tersebut namun hampir semua klub yang mendaftar.
"Kita tetap optimis. Tapi kalau tidak, gimana lagi. Usaha kita juga sudah aal out. Dalam situasi seperti ini, siapapun pasti berpikir keras," katanya.
Dalam dua hari ini, lobi - lobi dengan pengurus PSSI pun akan dilakukan PSPS. Ini dilakukan untuk mengantisipasi bila PSPS terlempar dari kompetisi level pertama. (Palti Siahaan/ pis)
Namun dari semua syarat yang sudah ditentukan hanya syarat deposit yang tidak bisa dipenuhi PSPS. Dana tidak cukup ditambah lagi aset yang dijaminkan pun tidak ada. Jumlah deposit memang tidak kecil yakni Rp. 5 miliar.
Belum menyerahkan deposit ini pun diakui sekretaris umum PSPS Heru Subagio, Selasa (23/8). Penyerahan dokumen ke PSSI memang dialkukan Heru Subagio dan juga salah satu jajaran direktur PT. PSPS Fardiansyah, walau belakangan Fardiansyah mengatakan hanya menemani saja.
"Kita sudah serahkan persyaratannnya bersama dengan pak Fardiansyah. Tinggal diverifikasi saja lagi. Semua syarat sudah kita serahkan tinggal deposit yang Rp. 5 miliar saja yang belum," kata Heru Subagio, Selasa (22/8).
Selama dua hari ini, PSSI akan melakukan verifikasi dari semua dokumen klub yang masuk. Kamis nanti (25/8), PSSI pun akan mengumumkan klub - klub mana saja yang akan ikut kompetisi musim depan baik di level satu maupun dua.
Bagaimana nasib PSPS kedepan? Heru mengatakan, sembari menyerahkan dokumen persyaratan, PSPS mengirimkan surat resmi ke PSSI untuk meminta penundaan perberlakuan deposit Rp. 5 miliar tersebut. PSPS pun berharap ada kebijakan baru dari PSSI terkait deposit tersebut.
"Ada kebijakanlah. Kasih nafaslah.
Kita tau arahnya ke profesional. Tapi tolong beri kesempatan," ucap Heru.
Menurutnya, uang Rp. 5 miliar tersebut diendapkan di PSSI sama saja deengan menyia - nyiakan uang tersebut. Lebih baik, terangnya, dana tersebut dipergunakan untuk operasional tim. Semisal, untuk mengontrak pemain.
Walau syarat deposit belum terpenuhi, namun Heru optimis untuk bisa berlaga di level satu musim depan sesuai yang diinginkan PSPS. Sebab, bukan hanya PSPS saja yang tidak memenuhi syarat deposit tersebut namun hampir semua klub yang mendaftar.
"Kita tetap optimis. Tapi kalau tidak, gimana lagi. Usaha kita juga sudah aal out. Dalam situasi seperti ini, siapapun pasti berpikir keras," katanya.
Dalam dua hari ini, lobi - lobi dengan pengurus PSSI pun akan dilakukan PSPS. Ini dilakukan untuk mengantisipasi bila PSPS terlempar dari kompetisi level pertama. (Palti Siahaan/ pis)
Suporter Gulirkan Gerakan Revolusi PSPS
Pekanbaru - Pesan berantai dikalangan jurnalis begitu cepat menyebar. Isinya pun cukup mengejutkan yakni gerakan yang mengajak untuk merevolusi PSPS menuju hal yang baik.
Gerekana revolusi akan dilakukan melalui aksi demontrasi ke sejumlah titik yang berhubungan dengan klub kebanggaan warga Kota Pekanbaru ini. Sasaran aksi yakni kantor Gubernur, kantor Pemko Pekanbaru, Bank Riau dan tak ketinggalan sekeratrait PSPS.
Demikian isi pesan reformasi PSPS yang diterima. 'REVOLUSI PSPS'. Seruan Aksi : Selamatkan PSPS. Dengan Ini Mengajak Pecinta PSPS Utk Bersatu Dalam Gerakan, Hari Kamis, 25 Agustus, jam 9.00- selesai, titik kumpul PUSWIL, Sasaran Aksi Kantor Gubernur, Bank Riau, Walikota, Sekretariat PSPS. MARI SATUKAN SUARA UNTUK REVOLUSI PSPS ! Ttd Inisiator Aksi.
Diketahui, sang pengirim pesdan berantai tersebut adalah Dedy. "Kami akan melakukan aksi. Ini wujud kepedulain kami pada PSPS. Kami sedang menghimpun kekuatan," kata Dedy diujung telepon kala dihubungi, Senin (22/8).
Diketahui, Dedy merupakan seorang suporter PSPS yang tergabung dalam Hangtuah Mania. Menurutnya, aksi harus dilakukan sebaba saat ini masa depan PSPS di tubir jurang. "Ini kepedulian suporter. Kita tidak mau berdiam diri melihat klub yang kita cintai hancur," ujar Dedy.
Ketua umum Hangtuah Mania, Andi Pandeka membenarkan rencana mereka untuk turun ke jalan. Gerakan ini untuk mendesak berbagai pihak atas nasib PSPS saat ini. Seperti, Gubernur Riau, Walikota serta pengurus PSPS.
Andi mengatakan, Gubernur Riau bertanggungjawab atas nasib PSPS saat ini. Begitu juga dengan Bank Riau, dimana dana APBD semua daerah Riau disimpan di bank ini namun tak mau mengucurkan dana untuk membantu PSPS.
"Terlebih lagi, ini semua salah Herman Abdullah. Dua periode walikota dan ketua umum tak ada yang diperbuat bagi PSPS. Stadion tak punya, dana APBD habis terus. Pengurus harian pun acuh tak acuh," kata Andi sekit marah.
Andi mengatakan aksi damai nnatinya bukan hanya suporter yang tergabung dalam Gangtuah Mania saja. Namaun sejumalh pecinta sepakbola yang ada di Pekanbaru akan bergabung bersama.
Aksi ini, kata Andi, merupakan wujud kekecawaan terhadap PSPS yang terancam tidak ikut kompetisi tertinggi musim depan. Sebab sejumlah syarat yang ditetapkan PSSI bakalan tidak bisa dipenuhi PSPS. Seperti masalah pendanaan dan juga stadion. (Palti Siahaan/ pis)
10 Juta Tanda Pengikat Pemain PSPS
Pekanbaru - Status yang belum jelas apakah ikut kompetisi musim depan tidak tak menyurutkan niat pengurus PSPS untuk mencari pemain pengisi skuadnya musim depan. Bahkan sudah ada pemain yang diikat walau tanpa sebuah kontrak. Hanya saja, PSPS memberikan sejumlah dana sebesar Rp. 10 juta kepada pemain sebagai tanda jadi.
Pekan lalu memang menjadi puncak pengusus PSPS menghubungi calon pemainnya. Jumat kemarin (19/8) srebanyak empat pemain lokal di panggil PSPS yakni April, Danil, Fance dan Isnaini.
Sejauh ini memnag belum ada seorang pemain pun yang teken kontrak dengan PSPS. Bahkan beberapa pemain berencana akan hengkang dari PSPS sebab nilai kontrak yang ditawarkan menurun bila dibandingkan dengan musim lalu. Mislanya saja Dzumafo.
Perihal mengenai adanya pemain yang sudah mengambil uang tanda jadi sebesar Rp. 10 juta tersebut dibenarkan April Hadi. Ia menerangkan, uang senilai Rp. 10 juta tersebut bukan karena sudah teken kontrak namun sebagai pegangan pemain saja.
"Itu bukan karena sudah teken kontrak. Uang Rp. 10 juta itu sebagai pengikat saja. Bukan sudah kontrak," ujar pemain serba bisa PSPS ini, Senin (22/8).
Dikatakannya, sejauh ini belum ada satu pemain pun yang sudah teken kontrak dengan PSPS. Semuanya, katanya, masih dalam proses negoisasi. "Belum ada yang deal," ketusnya.
Dikatakannya, tidak semua pemain yang dipanggil PSPS menerima uang Rp. 10 juta sebagai pengikat pemain tersebut. Ada yang mau terima dan ada juga yang menolak. April sendiri mengakui menolak menerima uang Rp. 10 juta tersebut.
"Ada yang terima. Ada juga menolak. Saya nolak. Kalau nama - nama yang terima tak tau. Soalnya kata management rahasia. Mereka juga tak sebutkan siapa yang terima Rp. 10 juta tu," ujarnya.
Perburuan pemain menang sedang dilakukan PSPS. Namun sejauh ini hasil buruan masih belum ada yang deal seratus persen. PSPS terkendala didana yang saat ini minim. (Palti Siahaan/ pis)
Alex Yakin Dzumafo Tetap di PSPS
Pekanbaru - Alex, agen Dzumafo minilai pemain asal Kamerun tersebut emosional sehingga berniat untuk pindah ke klub lain. Alex yakin Dzumafo akan tetap di PSPS musim depan.
Alex sadar, yang membesarkan Dzumafo adalah PSPS. Lewat penampilannya selama empat musim di PSPS telah melambungkan namanya. Skil main sepakbola pun diketahui klub se Indonesia.
"Mungkin dia itu sedang emosional makany berniat pindah. Saya tau dia senang di PSPS. Pasti tetap di PSPS itu," kata Alex yang dihubungi, Jumat (19/8).
Alex sedikit membuka klub - klub mana saja yang mengicar Dzumafo saat ini. Ada dua klub besar yakni Persija dan Sriwijaya. Dua klub ini, terangnya, menawarkan harga tinggi dari PSPS dan saat ini masih dalam tahap negoisasi.
"Persija dan Sriwijaya masih terus ngejar. Ada beberapa klub lagi," kata Alex.
Namun, terangnya, bukan kali ini saja Dzumafo dilirik klub lain. Musim lalu saja beberapa klub terus menawari dan Dzumafo tetap memilih PSPS. Alex pun menyarankan agar PSPS bergerak cepat bila ingin mempertahankan Dzumafo.
"PSPS ini pun lambat. Kalau memnag sanggup, langsung saja. Kalau tidak, biar pemain cari klub baru," kata Alex. (Palti Siahaan/pis)
Alex sadar, yang membesarkan Dzumafo adalah PSPS. Lewat penampilannya selama empat musim di PSPS telah melambungkan namanya. Skil main sepakbola pun diketahui klub se Indonesia.
"Mungkin dia itu sedang emosional makany berniat pindah. Saya tau dia senang di PSPS. Pasti tetap di PSPS itu," kata Alex yang dihubungi, Jumat (19/8).
Alex sedikit membuka klub - klub mana saja yang mengicar Dzumafo saat ini. Ada dua klub besar yakni Persija dan Sriwijaya. Dua klub ini, terangnya, menawarkan harga tinggi dari PSPS dan saat ini masih dalam tahap negoisasi.
"Persija dan Sriwijaya masih terus ngejar. Ada beberapa klub lagi," kata Alex.
"PSPS ini pun lambat. Kalau memnag sanggup, langsung saja. Kalau tidak, biar pemain cari klub baru," kata Alex. (Palti Siahaan/pis)
Dzumafo Isyaratkan Hengkang dari PSPS
// by Go Blog News //
Labels:
olahraga
//
Pekanbaru - Striker andalan PSPS musim lalu Dzumafo Herman mengisyaratkan bakal hengkang ke klub lain musin depan. Rencana kepindahan ini dikarenakan harga kontrak yang tidak cocok.
Saat ini PSPS memang sedang berburu pemain untuk musim depan. Beberapa pemain lokal sudah dihubungi. Pemain asing hanya 0dzumafo seorang yang sudah dihubungi pihak management PSPS.
Dzumafo yang dihubungi, Jumat (19/8) juga membenarkan telah dihubungi pihak PSPS. Namun ia menegaskan sejauh ini belum ada kata sepakat dengan PSPS. Apalagi teken kontrak.
"Saya sudah dihubungi. Kemarin. Tapi masih sebatas pembicaraan. Belum ada kata sepakat. Sudah bicara kontrak memang," kata Dzumafo yang mengaku masih berada di Medan, Sumatera Utara dalam rangka urusan pribadi.
Hal yang cukup mengejutkan, pemain yang sudah menjadi ikon PSPS Pekanbaru ini berniat meninggalkan klub yang telah membesarkan namanya di persepakbolaan Indonesia ini. Tak lain tak buka, penyebabnya adalah nilai kontrak yang ditawarkan PSPS tidak cocok.
"Kemungkinan besar saya akan pindah dari PSPS musim depan," ungkap Dzumafo.
Dikatakan pria asal Kamerun ini, tawaran PSPS untuk musim depan menurun bila dibandingkan dengan musim lalu. Ini yang membuatnya sedikit kecewa dengan pihak PSPS.
Dikatakan Dzumafo, pihak PSPS beralasan menurunkan nilai kontrak karena faktor ekonomi. Jelas, ini tak bisa diterima Dzumafo mengingat nilai kontrak lebih menggiurkan datang dari beberapa klub.
"Gara - gara masalah ekonomi katanya makanya turun dari musim lalu. Aneh kan. Ini yang membuat saya bisa pindah. Kemungkinan besar pindah," ujarnya.
Pemain yang sudah membela PSPS selama empat musim ini mengumbar bahwa banyak klub yang menawarinya dengan harga yang lebih tinggi. Tawaran dari klub lain, meningkat bila dibandingkan dengan nilai kontrak dengan PSPS musim lalu.
Dzumafo enggan membeberkan klub yang menawarinya dengan harga tinggi. Sekedar informasi, beberapa bulan lalu Sriwijaya menawarinya namun Dzumafo minta harga Rp. 1,5 miliar.
Dzumafo sendiri juga tidak mau membeberkan nilai kontrak musim depan yang ditawarkan PSPS. Nilai kontark musim lalu juga demikian. Namun informasi yang diperoleh Tribun, nilai kontrak Dzumafo berkisar Rp. 800 juta. Dzumafo pun mengatakan demikian. "Tidak sampai Rp. 1 miliar lah musim lalu. Tapi musim ini PSPS nawar rendah," ujarnya.
Bulan hanya Dzumafo seorang yang bermasalah dengan nilai kontrak yang ditawarkan PSPS. Sebelumnya gelandang bertahan PSPS musim lalu Fajar Handika juga enggan menjawab tawaran PSPS akibat nilai kontrak yang ditawarkan. Fajar meminta nilai kontrak naik sedikit dari yang ditawarkan.
Masalah pendanaan memang menjadi masalah pelik bagi PSPS untuk menghadapi musim depan. Apalagi dengan tidak diperbolehkannya penggunaan APBD. Hingga saat ini solusi pendanaan PSPS belum didapat. (Palti Siahaan/ pis)
Saat ini PSPS memang sedang berburu pemain untuk musim depan. Beberapa pemain lokal sudah dihubungi. Pemain asing hanya 0dzumafo seorang yang sudah dihubungi pihak management PSPS.
Dzumafo yang dihubungi, Jumat (19/8) juga membenarkan telah dihubungi pihak PSPS. Namun ia menegaskan sejauh ini belum ada kata sepakat dengan PSPS. Apalagi teken kontrak.
"Saya sudah dihubungi. Kemarin. Tapi masih sebatas pembicaraan. Belum ada kata sepakat. Sudah bicara kontrak memang," kata Dzumafo yang mengaku masih berada di Medan, Sumatera Utara dalam rangka urusan pribadi.
Hal yang cukup mengejutkan, pemain yang sudah menjadi ikon PSPS Pekanbaru ini berniat meninggalkan klub yang telah membesarkan namanya di persepakbolaan Indonesia ini. Tak lain tak buka, penyebabnya adalah nilai kontrak yang ditawarkan PSPS tidak cocok.
"Kemungkinan besar saya akan pindah dari PSPS musim depan," ungkap Dzumafo.
Dikatakan pria asal Kamerun ini, tawaran PSPS untuk musim depan menurun bila dibandingkan dengan musim lalu. Ini yang membuatnya sedikit kecewa dengan pihak PSPS.
Dikatakan Dzumafo, pihak PSPS beralasan menurunkan nilai kontrak karena faktor ekonomi. Jelas, ini tak bisa diterima Dzumafo mengingat nilai kontrak lebih menggiurkan datang dari beberapa klub.
"Gara - gara masalah ekonomi katanya makanya turun dari musim lalu. Aneh kan. Ini yang membuat saya bisa pindah. Kemungkinan besar pindah," ujarnya.
Pemain yang sudah membela PSPS selama empat musim ini mengumbar bahwa banyak klub yang menawarinya dengan harga yang lebih tinggi. Tawaran dari klub lain, meningkat bila dibandingkan dengan nilai kontrak dengan PSPS musim lalu.
Dzumafo enggan membeberkan klub yang menawarinya dengan harga tinggi. Sekedar informasi, beberapa bulan lalu Sriwijaya menawarinya namun Dzumafo minta harga Rp. 1,5 miliar.
Dzumafo sendiri juga tidak mau membeberkan nilai kontrak musim depan yang ditawarkan PSPS. Nilai kontark musim lalu juga demikian. Namun informasi yang diperoleh Tribun, nilai kontrak Dzumafo berkisar Rp. 800 juta. Dzumafo pun mengatakan demikian. "Tidak sampai Rp. 1 miliar lah musim lalu. Tapi musim ini PSPS nawar rendah," ujarnya.
Bulan hanya Dzumafo seorang yang bermasalah dengan nilai kontrak yang ditawarkan PSPS. Sebelumnya gelandang bertahan PSPS musim lalu Fajar Handika juga enggan menjawab tawaran PSPS akibat nilai kontrak yang ditawarkan. Fajar meminta nilai kontrak naik sedikit dari yang ditawarkan.
Masalah pendanaan memang menjadi masalah pelik bagi PSPS untuk menghadapi musim depan. Apalagi dengan tidak diperbolehkannya penggunaan APBD. Hingga saat ini solusi pendanaan PSPS belum didapat. (Palti Siahaan/ pis)
Sinyal Positif Pemkab Kuansing untuk PSPS
Pekanbaru - Upaya melengkapi persyaratan seperti yang diminta PSSI mulai dilengkapi PSPS. Selasa lalu (16/8), pengurus PSPS menghadap Pemkab Kuansing untuk meminta izin pemggunaan stadion Sport Center Kuansing.
Wakil Bupati Kuansing, Zulkifli sendiri yang langsung menerima para pengurus PSPS dalam pertemuan tersebut. Pengurus PSPS yang hadir yakni ketua harian PSPS Jefri Nazir, Sekretaris umum Heru Subagio dan beberapa pengurus lainnya.
Heru Subagio, Kamis (18/8) mengatakan pihak PSPS sepertinya tidak akan mengalami kendala begitu berarti dalam hal peminjaman stadion utnuk musim depan. Dalam pembicaraan dengan Wakil Bupati, kata Heru, tersirat Pemkab akan memberikan izin.
"Responnya sangat positif. Mereka sangat antusias dengan PSPS. Pastinya, warga Kuansing juga butuh hiburan. Ini sinyalk positif bagi kita," kata Heru yang ditemui di ruang kerjanya.
Kala bertemu dengan Zulkifli, pengurus PSPS memasukkan serat permohonan penggunaan stadion. Heru mengatakan jawaban tertulis dari Pemkab Kuansing akan didapat paling lama hari ini.
"Rencana hari ini (Kamis). Tapi paling lama besok (Jumat) kita sudah dapat jawaban tertulisnya," ucap Heru.
Stadion memang menjadi syarat untuk bisa ikut berkompetisi musim depan. PSPS membutuhkan surat pernyataan tertulis kesediaan pengggunaan stadion dari Pemkab Kuansing untuk diserahkan ke PSSI bersama syarat lainnya.
Heru menegaskan, stadion Kuansing layak digunakan untuk musim depan dan tidak ada hambatan. Baik dari aturan PSSI maupun dari Pemkab Kuansing. Beberapa pihak memang meragukan Kuansing lolos sebagai stadion bagi PSPS nantinya.
"Lapangan bagus, hotel tidak terlalu menjadi hal yang diutamakan. Ini juga sudah kita pakai musim lalu. Jadi ngak ada masalah untuk musim depann" ujar Heru. (Palti Siahaan/ pis)
Wakil Bupati Kuansing, Zulkifli sendiri yang langsung menerima para pengurus PSPS dalam pertemuan tersebut. Pengurus PSPS yang hadir yakni ketua harian PSPS Jefri Nazir, Sekretaris umum Heru Subagio dan beberapa pengurus lainnya.
Heru Subagio, Kamis (18/8) mengatakan pihak PSPS sepertinya tidak akan mengalami kendala begitu berarti dalam hal peminjaman stadion utnuk musim depan. Dalam pembicaraan dengan Wakil Bupati, kata Heru, tersirat Pemkab akan memberikan izin.
"Responnya sangat positif. Mereka sangat antusias dengan PSPS. Pastinya, warga Kuansing juga butuh hiburan. Ini sinyalk positif bagi kita," kata Heru yang ditemui di ruang kerjanya.
Kala bertemu dengan Zulkifli, pengurus PSPS memasukkan serat permohonan penggunaan stadion. Heru mengatakan jawaban tertulis dari Pemkab Kuansing akan didapat paling lama hari ini.
"Rencana hari ini (Kamis). Tapi paling lama besok (Jumat) kita sudah dapat jawaban tertulisnya," ucap Heru.
Stadion memang menjadi syarat untuk bisa ikut berkompetisi musim depan. PSPS membutuhkan surat pernyataan tertulis kesediaan pengggunaan stadion dari Pemkab Kuansing untuk diserahkan ke PSSI bersama syarat lainnya.
Heru menegaskan, stadion Kuansing layak digunakan untuk musim depan dan tidak ada hambatan. Baik dari aturan PSSI maupun dari Pemkab Kuansing. Beberapa pihak memang meragukan Kuansing lolos sebagai stadion bagi PSPS nantinya.
"Lapangan bagus, hotel tidak terlalu menjadi hal yang diutamakan. Ini juga sudah kita pakai musim lalu. Jadi ngak ada masalah untuk musim depann" ujar Heru. (Palti Siahaan/ pis)
PSPS Tetap Optimis Walau Dana Belum Ada
// by Go Blog News //
Labels:
olahraga
//
Pekanbaru - Tinggal empat hari lagi bagi semua klub yang ada di Indonesia ini punya waktu mendaftarkan diri untuk bisa mengikuti kompetisi musim depan. Termasuk PSPS juga demikian sebab Senin pekan depan (22/8) merupakan hari pendaftaran terakhir.
Saat itu, semua klub harus menyerahkan berbagai dokumen kelengkapan sebagai syarat yang ditentukan pihak PSSI. Bukan hanya dokumen, sejumlah dana berupa deposit senilai Rp. 5 miliar juga harus diserahkan.
Masalah deposit ini memang memberatkan terutama bagi PSPS yang selama ini menyusu saja kerjanya dari APBD Pekanbaru. Kendala akan dihadapi PSPS kala memenuhi deposit tersebut.
"Deposit ini yg menjadi polemik. Buakn hanya PSPS. Hampir semua klub. Kita kan main BBM (BlackBerry Massager) juga dengan klub lain. Ngomong pun tak enak. Deposit ini kan memberatkan," kata sekretaris umum PSPS, Heru Subagio Kamis (18/8).
Dikatakan Heru, kegunaan uang tesebut tidak jelas. Selain itu, jumlah uang yang besar tersebut disimpan di PSSI tidak berguna. Lebih baik deposit dihapuskan dan dana tersebut membantu operasional tim.
Akhir - akhir ini, PSSI melunak mengenai deposit tersebut. Tidak harus dalam bentuk uang tunai. Pihak klub bisa menyerahkan surat yang menunjukkan aset klub yang nilainya sekitar Rp. 5 miliar.
Walau sudah melunak seperti ini, PSPS juga bakalan susah memenuhinya. Sebab, sejauh ini tidak ada aset milik PSPS yang bernilai tinggi. Tidak memiliki stadion sendiri begitu juga dengan kantor sekretariat PSPS yang ada saat ini, masih ngontrak.
"Aset? Kita tak ada. Lapangan juga belum punya. Sekretariat masih ngontrak. Tapi deposito ini memberatkan. Kita akan upayakan ini dihilangkan. Bukan hanya kita. Beberapa klub lainnya juga seperti itu," ujar Heru coba membela PSPS.
Sejauh ini usaha pendanaan yang dilakukan pengurus seperti dalam upaya pencarian sponsorship masih terus dilakukan. Pengurus berbagi tugas dalam mempersiapkan PSPS untuk menatap musim depan. Heru sendiri belum bisa membeberkan hasil pencarian pendanaan.
Namun walau usaha yang dilakukan belum membuahkan hasil, Heru tetap optimis PSPS akan ikut kompetisi tertinggi musim depan. Permasalahan dana akan teratasi.
"Kita harus optimis. Pasti bisa ikut. Kalau tidak, kita sudah berusaha semaksimalmungkin. Makanya biarkan kami bekerja dulu," pinta Heru. (Palti Siahaan/ pis)
Saat itu, semua klub harus menyerahkan berbagai dokumen kelengkapan sebagai syarat yang ditentukan pihak PSSI. Bukan hanya dokumen, sejumlah dana berupa deposit senilai Rp. 5 miliar juga harus diserahkan.
Masalah deposit ini memang memberatkan terutama bagi PSPS yang selama ini menyusu saja kerjanya dari APBD Pekanbaru. Kendala akan dihadapi PSPS kala memenuhi deposit tersebut.
"Deposit ini yg menjadi polemik. Buakn hanya PSPS. Hampir semua klub. Kita kan main BBM (BlackBerry Massager) juga dengan klub lain. Ngomong pun tak enak. Deposit ini kan memberatkan," kata sekretaris umum PSPS, Heru Subagio Kamis (18/8).
Dikatakan Heru, kegunaan uang tesebut tidak jelas. Selain itu, jumlah uang yang besar tersebut disimpan di PSSI tidak berguna. Lebih baik deposit dihapuskan dan dana tersebut membantu operasional tim.
Akhir - akhir ini, PSSI melunak mengenai deposit tersebut. Tidak harus dalam bentuk uang tunai. Pihak klub bisa menyerahkan surat yang menunjukkan aset klub yang nilainya sekitar Rp. 5 miliar.
Walau sudah melunak seperti ini, PSPS juga bakalan susah memenuhinya. Sebab, sejauh ini tidak ada aset milik PSPS yang bernilai tinggi. Tidak memiliki stadion sendiri begitu juga dengan kantor sekretariat PSPS yang ada saat ini, masih ngontrak.
"Aset? Kita tak ada. Lapangan juga belum punya. Sekretariat masih ngontrak. Tapi deposito ini memberatkan. Kita akan upayakan ini dihilangkan. Bukan hanya kita. Beberapa klub lainnya juga seperti itu," ujar Heru coba membela PSPS.
Sejauh ini usaha pendanaan yang dilakukan pengurus seperti dalam upaya pencarian sponsorship masih terus dilakukan. Pengurus berbagi tugas dalam mempersiapkan PSPS untuk menatap musim depan. Heru sendiri belum bisa membeberkan hasil pencarian pendanaan.
Namun walau usaha yang dilakukan belum membuahkan hasil, Heru tetap optimis PSPS akan ikut kompetisi tertinggi musim depan. Permasalahan dana akan teratasi.
"Kita harus optimis. Pasti bisa ikut. Kalau tidak, kita sudah berusaha semaksimalmungkin. Makanya biarkan kami bekerja dulu," pinta Heru. (Palti Siahaan/ pis)
PSPS Tetap Optimis Walau Dana Belum Ada
// by Go Blog News //
Labels:
olahraga
//
Pekanbaru - Tinggal empat hari lagi bagi semua klub yang ada di Indonesia ini punya waktu mendaftarkan diri untuk bisa mengikuti kompetisi musim depan. Termasuk PSPS juga demikian sebab Senin pekan depan (22/8) merupakan hari pendaftaran terakhir.
Saat itu, semua klub harus menyerahkan berbagai dokumen kelengkapan sebagai syarat yang ditentukan pihak PSSI. Bukan hanya dokumen, sejumlah dana berupa deposit senilai Rp. 5 miliar juga harus diserahkan.
Masalah deposit ini memang memberatkan terutama bagi PSPS yang selama ini menyusu saja kerjanya dari APBD Pekanbaru. Kendala akan dihadapi PSPS kala memenuhi deposit tersebut.
"Deposit ini yg menjadi polemik. Buakn hanya PSPS. Hampir semua klub. Kita kan main BBM (BlackBerry Massager) juga dengan klub lain. Ngomong pun tak enak. Deposit ini kan memberatkan," kata sekretaris umum PSPS, Heru Subagio Kamis (18/8).
Dikatakan Heru, kegunaan uang tesebut tidak jelas. Selain itu, jumlah uang yang besar tersebut disimpan di PSSI tidak berguna. Lebih baik deposit dihapuskan dan dana tersebut membantu operasional tim.
Akhir - akhir ini, PSSI melunak mengenai deposit tersebut. Tidak harus dalam bentuk uang tunai. Pihak klub bisa menyerahkan surat yang menunjukkan aset klub yang nilainya sekitar Rp. 5 miliar.
Walau sudah melunak seperti ini, PSPS juga bakalan susah memenuhinya. Sebab, sejauh ini tidak ada aset milik PSPS yang bernilai tinggi. Tidak memiliki stadion sendiri begitu juga dengan kantor sekretariat PSPS yang ada saat ini, masih ngontrak.
"Aset? Kita tak ada. Lapangan juga belum punya. Sekretariat masih ngontrak. Tapi deposito ini memberatkan. Kita akan upayakan ini dihilangkan. Bukan hanya kita. Beberapa klub lainnya juga seperti itu," ujar Heru coba membela PSPS.
Sejauh ini usaha pendanaan yang dilakukan pengurus seperti dalam upaya pencarian sponsorship masih terus dilakukan. Pengurus berbagi tugas dalam mempersiapkan PSPS untuk menatap musim depan. Heru sendiri belum bisa membeberkan hasil pencarian pendanaan.
Namun walau usaha yang dilakukan belum membuahkan hasil, Heru tetap optimis PSPS akan ikut kompetisi tertinggi musim depan. Permasalahan dana akan teratasi.
"Kita harus optimis. Pasti bisa ikut. Kalau tidak, kita sudah berusaha semaksimalmungkin. Makanya biarkan kami bekerja dulu," pinta Heru. (Palti Siahaan/ pis)
Saat itu, semua klub harus menyerahkan berbagai dokumen kelengkapan sebagai syarat yang ditentukan pihak PSSI. Bukan hanya dokumen, sejumlah dana berupa deposit senilai Rp. 5 miliar juga harus diserahkan.
Masalah deposit ini memang memberatkan terutama bagi PSPS yang selama ini menyusu saja kerjanya dari APBD Pekanbaru. Kendala akan dihadapi PSPS kala memenuhi deposit tersebut.
"Deposit ini yg menjadi polemik. Buakn hanya PSPS. Hampir semua klub. Kita kan main BBM (BlackBerry Massager) juga dengan klub lain. Ngomong pun tak enak. Deposit ini kan memberatkan," kata sekretaris umum PSPS, Heru Subagio Kamis (18/8).
Dikatakan Heru, kegunaan uang tesebut tidak jelas. Selain itu, jumlah uang yang besar tersebut disimpan di PSSI tidak berguna. Lebih baik deposit dihapuskan dan dana tersebut membantu operasional tim.
Akhir - akhir ini, PSSI melunak mengenai deposit tersebut. Tidak harus dalam bentuk uang tunai. Pihak klub bisa menyerahkan surat yang menunjukkan aset klub yang nilainya sekitar Rp. 5 miliar.
Walau sudah melunak seperti ini, PSPS juga bakalan susah memenuhinya. Sebab, sejauh ini tidak ada aset milik PSPS yang bernilai tinggi. Tidak memiliki stadion sendiri begitu juga dengan kantor sekretariat PSPS yang ada saat ini, masih ngontrak.
"Aset? Kita tak ada. Lapangan juga belum punya. Sekretariat masih ngontrak. Tapi deposito ini memberatkan. Kita akan upayakan ini dihilangkan. Bukan hanya kita. Beberapa klub lainnya juga seperti itu," ujar Heru coba membela PSPS.
Sejauh ini usaha pendanaan yang dilakukan pengurus seperti dalam upaya pencarian sponsorship masih terus dilakukan. Pengurus berbagi tugas dalam mempersiapkan PSPS untuk menatap musim depan. Heru sendiri belum bisa membeberkan hasil pencarian pendanaan.
Namun walau usaha yang dilakukan belum membuahkan hasil, Heru tetap optimis PSPS akan ikut kompetisi tertinggi musim depan. Permasalahan dana akan teratasi.
"Kita harus optimis. Pasti bisa ikut. Kalau tidak, kita sudah berusaha semaksimalmungkin. Makanya biarkan kami bekerja dulu," pinta Heru. (Palti Siahaan/ pis)
PSPS Gelar Latihan Perdana Usai Lebaran
Rabu, 17 Agustus 2011 // by Go Blog News //
Labels:
olahraga
//
Pekanbaru - Asisten manager PSPS Boy Sabirin mengatakan pihaknya menargetkan, skuad PSPS melakukan latihan perdana pada awal September nanti. Sebab diperkirakan sebelum lebaran pemain PSPS secara keseluruhan sudah didapat.
"Kita targetkan pekan depan September nanti sudah mulai latihan perdana. Itu target kita sebab sebelum lebaran sudah harus lengkap skuad kita," kata Boy, Rabu (17/8).
Boy meyakini hal tersebut akan tercapai. Lapangan yang akan digunakan nantinya belum bisa ditentukan. Pakah akan langsung ke Kuansing atau menggunakan lapangan yang ada di Pekanbaru seperti musim lalu.
Sejumlah pemain memang sudah dihubungi Boy Sabirin selaku asisten manager PSPS. Ia dibantu asisten pelatih Afrizal. Diperkirakan dalam pekan ini akan para pemain tersebut sudah teken kontrak. (Palti Siahaan/ pis)
"Kita targetkan pekan depan September nanti sudah mulai latihan perdana. Itu target kita sebab sebelum lebaran sudah harus lengkap skuad kita," kata Boy, Rabu (17/8).
Boy meyakini hal tersebut akan tercapai. Lapangan yang akan digunakan nantinya belum bisa ditentukan. Pakah akan langsung ke Kuansing atau menggunakan lapangan yang ada di Pekanbaru seperti musim lalu.
Sejumlah pemain memang sudah dihubungi Boy Sabirin selaku asisten manager PSPS. Ia dibantu asisten pelatih Afrizal. Diperkirakan dalam pekan ini akan para pemain tersebut sudah teken kontrak. (Palti Siahaan/ pis)
PSPS - Pemain Belum Ada Yang Deal
// by Go Blog News //
Labels:
olahraga
//
Pekanbaru - Sejumlah pemain PSPS musim lalu telah dihubungi pihak management PSPS. Namun sejauh ini belum ada seorang pemain pun yang sudah deal dengan pihak PSPS.
"Sampai sekarang belum ada yang deal. Tapi kita sudah ngubungi beberapa pemain. Ini tahap pertama," kata asisten manager PSPS Boy Sabirin, Rabu (17/8).
Dikatakan Boy sejauh ini negoisasi sedang berjalan dengan pemain. Negoisasi terkait nilai kontrak yang akan diberikan. Hampir semua pemain belum ada yang cocok harga.
Negoisasi tetap berjalan. Boy memperkirakan dalam pekan ini negoisasi akan berujung pada teken kontrak. Sejumlah pemain akan dipanggil untuk membicarakan nilai kontrak.
"Dalam minggu ini akan kita panggil. Kita lakukan bertahap. Dua orang setiap pemanggilan untuk bicarakan kontrak. Jadi dalam minggu ini harus sudah ada yang deal," ujar Boy.
Sejumlah pemain yang sudah dihubungi Boy terutama pemain PSPS musim lalu. Diantaranya adalah Fance, April, Isnaini, Danil Junaidi, Dedy Gusmawan, Fajar Andika, Ade Suhendra, Amrizal, Supardi dan Dzumafo.
Walau belum ada yang deal, Boy mengatakan pada prinsipnya semua pemain yang sudah dihubungi mau bergabung dengan PSPS musim depan. Tidaka ada hakangan lain bagi pemain kecuali mendudukkan kembali harga yang diminta para pemain.
PSPS memang memberi mandat pada Boy untuk mencari pemain PSPS musim depan. Ia dibantu oleh asisten pelatih Afrizal.
Pemanggilan pemain yang sudah dilakukan tersebut merupakan tahap I. Pemanggilan tahap kedua bakal dilakukan lagi dalam waktu dekat ke pemain yang lain. Namun nama - nama pemain yang bakal di panggil pada tahap II ini belum diketahui.
"Panggilan ke dua akan kita lakukan lagi ke bebrapa pemain. Ini tahap II. Target kita, sebelum lebaran sudah dapat pemain," ujar Boy. (Palti Siahaan/ pis)
"Sampai sekarang belum ada yang deal. Tapi kita sudah ngubungi beberapa pemain. Ini tahap pertama," kata asisten manager PSPS Boy Sabirin, Rabu (17/8).
Dikatakan Boy sejauh ini negoisasi sedang berjalan dengan pemain. Negoisasi terkait nilai kontrak yang akan diberikan. Hampir semua pemain belum ada yang cocok harga.
Negoisasi tetap berjalan. Boy memperkirakan dalam pekan ini negoisasi akan berujung pada teken kontrak. Sejumlah pemain akan dipanggil untuk membicarakan nilai kontrak.
"Dalam minggu ini akan kita panggil. Kita lakukan bertahap. Dua orang setiap pemanggilan untuk bicarakan kontrak. Jadi dalam minggu ini harus sudah ada yang deal," ujar Boy.
Sejumlah pemain yang sudah dihubungi Boy terutama pemain PSPS musim lalu. Diantaranya adalah Fance, April, Isnaini, Danil Junaidi, Dedy Gusmawan, Fajar Andika, Ade Suhendra, Amrizal, Supardi dan Dzumafo.
Walau belum ada yang deal, Boy mengatakan pada prinsipnya semua pemain yang sudah dihubungi mau bergabung dengan PSPS musim depan. Tidaka ada hakangan lain bagi pemain kecuali mendudukkan kembali harga yang diminta para pemain.
PSPS memang memberi mandat pada Boy untuk mencari pemain PSPS musim depan. Ia dibantu oleh asisten pelatih Afrizal.
Pemanggilan pemain yang sudah dilakukan tersebut merupakan tahap I. Pemanggilan tahap kedua bakal dilakukan lagi dalam waktu dekat ke pemain yang lain. Namun nama - nama pemain yang bakal di panggil pada tahap II ini belum diketahui.
"Panggilan ke dua akan kita lakukan lagi ke bebrapa pemain. Ini tahap II. Target kita, sebelum lebaran sudah dapat pemain," ujar Boy. (Palti Siahaan/ pis)
PSPS Lamban!
Senin, 15 Agustus 2011 // by Go Blog News //
Labels:
olahraga
//
Pekanbaru - PSPS dinilai sedikit lamban dalam hal perburuan pemain. Hal itu dapat dilihat bila dilakukan perbandingan dengan klub lain dalam hal perburuan pemain.
Penilaian lamban ini diucapkan Alex, sang agen trio Kamerun, yakni Dzumafo, Banaken dan Nzekou yang membela PSPS musim lalu. Pernyataan Alex berdasar apa yang dialami.
Diakui Alex, hingga saat ini pihak PSPS belum ada menghubungi tiga pemainnya apakah tetap dipertahankan musim depan atau tidak. Di pihak lain, klub lain sudah ada memberikan penawaran kepada pemainnya.
"Sampai sekarang belum ada. Agak sedikit lamban PSPS soal pemain. Klub lain saja sudah gencar - gencar menghubungi pemain. Ini masih diam," kata Alex, Senin (15/8) yang dihubungi lewat telepon selulernya.
Ia memisalkan Dzumafo yang sampai hari ini, negoisasi masih berjalan dengan Sriwijaya. Beberapa klub lain pun menawari Dzumafo. Banaken dan Nzekou pun demikian.
Ia mengingatkan, bila PSPS tak bergerak cepat untuk mencari pemain, besar kemungkinan sebagian besar pemainnya musim lalu bakal hengkang ke klub lain. Sebab pemain membutuhkan kepastian.
Agen memang sangat berperan dalam menentukan langkah pemain. Itu sebabanya, pihak PSPS tetap menjalin komunikasi dengan Alex. Diakui Alex, beberapa waktu lalu di Jakarta, pertemuan terjadi membicarakan pemain.
"PSPS minta saya bersabar. Katanya masih banyak masalah yang harus diselesaikan. Katanya mereka sedang cari solusi. Kalau sudah lengkap katanya, akan dihubungi," tutur Alex.
Alex memang memantau perkembangan PSPS. Sampai - sampai pergantian manager di tubuh PSPS pun tau. Termasuk permasalahan dana yang menjadi kendala bagi PSPS untuk mendaftarkan diri mengikuti verifikasi PSSI.
Menurutnya, trio Kamerun masih berniat untuk berkostus PSPS musim depan. Namun semuanya tergantung PSPS. "Semuanya ini tergantung management. Kalau pemain niatnya masih tetap di PSPS," ujarnya. (Palti Siahaan / pis)
Penilaian lamban ini diucapkan Alex, sang agen trio Kamerun, yakni Dzumafo, Banaken dan Nzekou yang membela PSPS musim lalu. Pernyataan Alex berdasar apa yang dialami.
Diakui Alex, hingga saat ini pihak PSPS belum ada menghubungi tiga pemainnya apakah tetap dipertahankan musim depan atau tidak. Di pihak lain, klub lain sudah ada memberikan penawaran kepada pemainnya.
"Sampai sekarang belum ada. Agak sedikit lamban PSPS soal pemain. Klub lain saja sudah gencar - gencar menghubungi pemain. Ini masih diam," kata Alex, Senin (15/8) yang dihubungi lewat telepon selulernya.
Ia memisalkan Dzumafo yang sampai hari ini, negoisasi masih berjalan dengan Sriwijaya. Beberapa klub lain pun menawari Dzumafo. Banaken dan Nzekou pun demikian.
Ia mengingatkan, bila PSPS tak bergerak cepat untuk mencari pemain, besar kemungkinan sebagian besar pemainnya musim lalu bakal hengkang ke klub lain. Sebab pemain membutuhkan kepastian.
Agen memang sangat berperan dalam menentukan langkah pemain. Itu sebabanya, pihak PSPS tetap menjalin komunikasi dengan Alex. Diakui Alex, beberapa waktu lalu di Jakarta, pertemuan terjadi membicarakan pemain.
"PSPS minta saya bersabar. Katanya masih banyak masalah yang harus diselesaikan. Katanya mereka sedang cari solusi. Kalau sudah lengkap katanya, akan dihubungi," tutur Alex.
Alex memang memantau perkembangan PSPS. Sampai - sampai pergantian manager di tubuh PSPS pun tau. Termasuk permasalahan dana yang menjadi kendala bagi PSPS untuk mendaftarkan diri mengikuti verifikasi PSSI.
Menurutnya, trio Kamerun masih berniat untuk berkostus PSPS musim depan. Namun semuanya tergantung PSPS. "Semuanya ini tergantung management. Kalau pemain niatnya masih tetap di PSPS," ujarnya. (Palti Siahaan / pis)
Surat Untuk Tuhan di Sorga dan Dari Tuhan di Sorga
// by Photography Tips //
Labels:
fantasi
//
Kepada Yth
Tuhan
di Surga
Tuhan yang baik, saya mau melanjutkan sekolah, tapi orang tua saya tidak punya uang. Ibu saya juga sedang sakit, mau beli obat. Tuhan saya butuh uang Rp.20000 untuk beli obat ibu, Rp.20000 untuk membayar uang sekolah,... Rp.10000 untuk membayar uang seragam, dan uang buku Rp.10000. Jadi semuanya Rp.60000 Tuhan.
Terima kasih Tuhan, saya tunggu kiriman uangnya.
Dari : Rio
*********************
Rio pun pergi ke kantor pos untuk mengirim suratnya. Membaca tujuan surat tersebut, petugas kantor pos merasa iba melihat Rio, sehingga tidak tega mengembalikan suratnya. Bingung mau dikemanain surat itu, akhirnya petugas pos itu menyerahkannya ke kantor polisi terdekat. Membaca isi surat itu, Komandan polisi merasa iba dan tergerak hatinya utk menceritakan hal tsb kepada anak buahnya. Walhasil, para polisi pun mengumpulkan dana utk diberikan ke Rio, tetapi dana yang terkumpul hanya Rp.55000.
Sang Komandan pun memasukan uang yang terkumpul ke dalam amplop, dan menulis keterangan "Dari Tuhan di Surga" dan menyerahkan ke anak buahnya utk dikembalikan ke Rio.
Menerima uang tsb, Rio merasa sangat senang permintaannya terkabul, walaupun yang di terima hanya Rp.55000 Rio pun bergegas mengambil kertas dan pensil, dan mulai menulis surat lagi:
******************************************************************************
TUHAN LAIN KALI KALO MAU KIRIM UANG, JANGAN LEWAT POLISI, KARENA KALO LEWAT POLISI DI POTONG RP.5000!
******************************************************************************
Tuhan
di Surga
Tuhan yang baik, saya mau melanjutkan sekolah, tapi orang tua saya tidak punya uang. Ibu saya juga sedang sakit, mau beli obat. Tuhan saya butuh uang Rp.20000 untuk beli obat ibu, Rp.20000 untuk membayar uang sekolah,... Rp.10000 untuk membayar uang seragam, dan uang buku Rp.10000. Jadi semuanya Rp.60000 Tuhan.
Terima kasih Tuhan, saya tunggu kiriman uangnya.
Dari : Rio
*********************
Rio pun pergi ke kantor pos untuk mengirim suratnya. Membaca tujuan surat tersebut, petugas kantor pos merasa iba melihat Rio, sehingga tidak tega mengembalikan suratnya. Bingung mau dikemanain surat itu, akhirnya petugas pos itu menyerahkannya ke kantor polisi terdekat. Membaca isi surat itu, Komandan polisi merasa iba dan tergerak hatinya utk menceritakan hal tsb kepada anak buahnya. Walhasil, para polisi pun mengumpulkan dana utk diberikan ke Rio, tetapi dana yang terkumpul hanya Rp.55000.
Sang Komandan pun memasukan uang yang terkumpul ke dalam amplop, dan menulis keterangan "Dari Tuhan di Surga" dan menyerahkan ke anak buahnya utk dikembalikan ke Rio.
Menerima uang tsb, Rio merasa sangat senang permintaannya terkabul, walaupun yang di terima hanya Rp.55000 Rio pun bergegas mengambil kertas dan pensil, dan mulai menulis surat lagi:
******************************************************************************
TUHAN LAIN KALI KALO MAU KIRIM UANG, JANGAN LEWAT POLISI, KARENA KALO LEWAT POLISI DI POTONG RP.5000!
******************************************************************************
Piss dehh buat poliss yg baca .... :))))
Gurning Akan Tinggalkan PSPS
// by Go Blog News //
Labels:
olahraga
//
Pekanbaru - Pecinta sepakbola di Pekanbaru dan Riau bakal tidak bisa melihat Abdul Rahman Gurning lagi untuk menukangi PSPS musim depan. Sebab proses negosiasi dengan sebuah klub sedang berlangsung dan tinggal tahap akhir saja.
Informasi yang diperoleh, pelatih yang mengangkat PSPS masuk ke liga super dua musim lalu ini sudah dipercaya mencari pemain musim depan. Kesepakatan antara klub dang Gurning tinggal negosiasi nilai kontrak.
Gurning yang di konfirmasi, Senin (15/8) tak membantah dan tak membenarkan kabar tersebut. Sebelumnya memang beberap klub sudah menyatakan minat pada Gurning salah satunya Persikabo dan satu klub yang masih dirahasikan namanya.
"Kita lihat saja nanti. Saya belum bisa jawab soal kabar - kabar itu," kata Gurning singkat menjawab pertanyaan Tribun yang dihubungi lewat telepon.
Namun ia memastikan, sejauh ini pihak PSPS belum ada menghubungi terkait musim depan. Padahal, ia mengetahii beberapa pemain musim lalu sudah dihubungi pihak PSPS untuk bergabung musim depan.
"Sampai sekarang belum ada di hubungi. Mungkin jasa saya tidak diperlukan lagi. Soalnya pemain sudah dihubungi, tetap saya belum juga," ijar Gurning sembari tertawa kecil.
Beberapa waktu lalu sekretaris umum PSPS Heru Subagio mengatakan Gurning masuk daftar pelatih yang diincar bersama dua pelatih lainnya. "Pak Gurning masuk kriteria kita," kata Heru kala itu.
Asisten manager PSPS Boy Sabirin mengatakan pelatih kepala akan dipilih manager baru nantinya. "Dipilih dulu managernya. Manager inilah yang akan menentukan pelatih kepala. Kalau asisten pelatihkan kan tetap bang Afrizal," kata Boy. (Palti Siahaan/ pis)
Informasi yang diperoleh, pelatih yang mengangkat PSPS masuk ke liga super dua musim lalu ini sudah dipercaya mencari pemain musim depan. Kesepakatan antara klub dang Gurning tinggal negosiasi nilai kontrak.
Gurning yang di konfirmasi, Senin (15/8) tak membantah dan tak membenarkan kabar tersebut. Sebelumnya memang beberap klub sudah menyatakan minat pada Gurning salah satunya Persikabo dan satu klub yang masih dirahasikan namanya.
"Kita lihat saja nanti. Saya belum bisa jawab soal kabar - kabar itu," kata Gurning singkat menjawab pertanyaan Tribun yang dihubungi lewat telepon.
Namun ia memastikan, sejauh ini pihak PSPS belum ada menghubungi terkait musim depan. Padahal, ia mengetahii beberapa pemain musim lalu sudah dihubungi pihak PSPS untuk bergabung musim depan.
"Sampai sekarang belum ada di hubungi. Mungkin jasa saya tidak diperlukan lagi. Soalnya pemain sudah dihubungi, tetap saya belum juga," ijar Gurning sembari tertawa kecil.
Beberapa waktu lalu sekretaris umum PSPS Heru Subagio mengatakan Gurning masuk daftar pelatih yang diincar bersama dua pelatih lainnya. "Pak Gurning masuk kriteria kita," kata Heru kala itu.
Asisten manager PSPS Boy Sabirin mengatakan pelatih kepala akan dipilih manager baru nantinya. "Dipilih dulu managernya. Manager inilah yang akan menentukan pelatih kepala. Kalau asisten pelatihkan kan tetap bang Afrizal," kata Boy. (Palti Siahaan/ pis)
PSPS Terganjal Masalah Harga Kala Kontrak Pemain
// by Go Blog News //
Labels:
olahraga
//
Pekanbaru - Walau belum ada manager tim serta pelatih kepala, PSPS tetap melakukan perburuan pemain untuk musim depan. Pemain - pemain lokal dan pemain musim lalu menjadi target utama.
Asisten manager PSPS Boy Sabirin, Senin (15/8) memang mangakui pihaknya telah menghubungi beberapa pemain untuk dikontrak musim depan. Sejumlah nama sudah dihubungi dan akan segera dilakukan pertemuan dengan PSPS.
Namun hingga saat ini belum ada satu orang pemain pun yang sudah setuju akan bergabung dengan PSPS musim depan, yang terikat dalam sebuah kontrak. Pemain yang dihubungi Boy ternyata masih pikir - pikir akan menerima tawaran PSPS.
Pemain belum menerima tawaran PSPS karena berbagai hal. Salah satunya yakni permasalahan nilai kontrak pemain. Informasi yang diperoleh, nilai kontrak pemain ada yang turun bila dibandingkan dengan musim lalu. Ada juga pemain yang cemerlang msuim lalu meminta kenaikan nilai kontrak.
Fajar Handika, misalnya. Pemain gelandang bertahan PSPS ini masih pikir - pikir atas tawaran PSPS. Sebab, harga yang ditawarkan PSPS tidak cocok. Fajar meminta agar naik sedikit dari yang ditawarkan PSPS.
Sebelumnya memang, kala mengikuti acara di Medan, Sumatera Utara, pengurus PSPS mengambil kesempatan tersebut untuk bertemu dengan pemain PSPS musim lalu yang ada di Medan. Meraka adalah stopper Dedy Gusmawan dan Fajar Handika.
"Kita memang ada ngomong sama pengurus PSPS di hotel yang ada di Medan. Soal kedepannya juga. Kontrak ada juga dibicarakan. Tapi belum saya jawab," kata Fajar.
Fajar sedikit membeberkan, PSPS menawarinya dengan harga dibawah Rp. 500 juta per musim. Fajar memang enggan menyebut nilai pasti yang ditawarkan PSPS. Namun ia minta waktu untuk menjawab tawaran tersebut.
"Dibawah Rp. 500 (juta). Kalau bisa naik dikit lah. Memang dibandingkan musim lalu naik. Harganya memang sudah bagus tapi aku minta naik dikit lagi. Makanya belum di jawab," tuturnya.
Informasi yang diperoleh Tribun juga menyebutkan, seorang pemain dihargai Rp. 400 juta per musim. Padahal musin lalu, sang pemain nilai kontraknya Rp. 450 juta per musim. Menurunnya nilai kontrak ini membuat si pemain berpikir untuk menerima tawaran PSPS.
Boy Sabirin menegaskan, pembicaraan nilai kontrak belum lah di fokuskan saat ini. Pihaknya sedang menjalin hubungan dengan pemain. Ini bukti PSPS masih berniat kepada sang pemain.
"Kalau kontrak belum lah. Nanti kalau mereka sudah datang. Dalam minggu ini akan kita upayakan. Tunggu terbentuklah kerangka tim dan manager sudah dipilih," ujarnya. (Palti Siahaan/ pis)
Asisten manager PSPS Boy Sabirin, Senin (15/8) memang mangakui pihaknya telah menghubungi beberapa pemain untuk dikontrak musim depan. Sejumlah nama sudah dihubungi dan akan segera dilakukan pertemuan dengan PSPS.
Namun hingga saat ini belum ada satu orang pemain pun yang sudah setuju akan bergabung dengan PSPS musim depan, yang terikat dalam sebuah kontrak. Pemain yang dihubungi Boy ternyata masih pikir - pikir akan menerima tawaran PSPS.
Pemain belum menerima tawaran PSPS karena berbagai hal. Salah satunya yakni permasalahan nilai kontrak pemain. Informasi yang diperoleh, nilai kontrak pemain ada yang turun bila dibandingkan dengan musim lalu. Ada juga pemain yang cemerlang msuim lalu meminta kenaikan nilai kontrak.
Fajar Handika, misalnya. Pemain gelandang bertahan PSPS ini masih pikir - pikir atas tawaran PSPS. Sebab, harga yang ditawarkan PSPS tidak cocok. Fajar meminta agar naik sedikit dari yang ditawarkan PSPS.
Sebelumnya memang, kala mengikuti acara di Medan, Sumatera Utara, pengurus PSPS mengambil kesempatan tersebut untuk bertemu dengan pemain PSPS musim lalu yang ada di Medan. Meraka adalah stopper Dedy Gusmawan dan Fajar Handika.
"Kita memang ada ngomong sama pengurus PSPS di hotel yang ada di Medan. Soal kedepannya juga. Kontrak ada juga dibicarakan. Tapi belum saya jawab," kata Fajar.
Fajar sedikit membeberkan, PSPS menawarinya dengan harga dibawah Rp. 500 juta per musim. Fajar memang enggan menyebut nilai pasti yang ditawarkan PSPS. Namun ia minta waktu untuk menjawab tawaran tersebut.
"Dibawah Rp. 500 (juta). Kalau bisa naik dikit lah. Memang dibandingkan musim lalu naik. Harganya memang sudah bagus tapi aku minta naik dikit lagi. Makanya belum di jawab," tuturnya.
Informasi yang diperoleh Tribun juga menyebutkan, seorang pemain dihargai Rp. 400 juta per musim. Padahal musin lalu, sang pemain nilai kontraknya Rp. 450 juta per musim. Menurunnya nilai kontrak ini membuat si pemain berpikir untuk menerima tawaran PSPS.
Boy Sabirin menegaskan, pembicaraan nilai kontrak belum lah di fokuskan saat ini. Pihaknya sedang menjalin hubungan dengan pemain. Ini bukti PSPS masih berniat kepada sang pemain.
"Kalau kontrak belum lah. Nanti kalau mereka sudah datang. Dalam minggu ini akan kita upayakan. Tunggu terbentuklah kerangka tim dan manager sudah dipilih," ujarnya. (Palti Siahaan/ pis)
Humor Minang: Pancasilo
Minggu, 14 Agustus 2011 // by Photography Tips //
Labels:
fantasi
//
Tanggal tujuah baleh Agustus 2002, diadokan upacaro bandero di Kampuang Nareh Pariaman. Kapala Kampuang
kabatulan pai dipanggil Camat, lalu inspektur upacaro diganti samo Pak Datuak ( ketua adat ). Singkek carito,mako
tibolah saat pembacaan PANCASILO. Tanpa raso gugup Pak Datuak narimo teks pancasilo dari ajudannyo lalu
dengan lantang pak datuak baco:
PANCASILO
Ciek...!! BINTANG BASAGI LIMO........ ( gambar bintang )
Duo...!! RANTAI PANGIKEK JAWI ( SAPI ).......(rantai pengikat sapi, yakni gambar rantai )
Tigo...!! POHON TAMPEK BATADUAH ...... (pohon tempat berteduh = gambar pohon beringin)
Ampek...!! SANTAPAN DIHARI RAYO ...... (hidangan lezat dihari-raya=kepala banteng)
Limo...!! MAKANAN JO PAMBALUIK LUKO .....( makanan dan pembalut luka alias gambar padi dan kapas )...
Mako tabalalaklah para pasarto upacaro sambil binguang. Tabukaklah rahasio pak datuak, ternyato pak datuak hanya
baco gambar sajo, pak datuak rupanyo indak biso baco.. he he he.
kabatulan pai dipanggil Camat, lalu inspektur upacaro diganti samo Pak Datuak ( ketua adat ). Singkek carito,mako
tibolah saat pembacaan PANCASILO. Tanpa raso gugup Pak Datuak narimo teks pancasilo dari ajudannyo lalu
dengan lantang pak datuak baco:
PANCASILO
Ciek...!! BINTANG BASAGI LIMO........ ( gambar bintang )
Duo...!! RANTAI PANGIKEK JAWI ( SAPI ).......(rantai pengikat sapi, yakni gambar rantai )
Tigo...!! POHON TAMPEK BATADUAH ...... (pohon tempat berteduh = gambar pohon beringin)
Ampek...!! SANTAPAN DIHARI RAYO ...... (hidangan lezat dihari-raya=kepala banteng)
Limo...!! MAKANAN JO PAMBALUIK LUKO .....( makanan dan pembalut luka alias gambar padi dan kapas )...
Mako tabalalaklah para pasarto upacaro sambil binguang. Tabukaklah rahasio pak datuak, ternyato pak datuak hanya
baco gambar sajo, pak datuak rupanyo indak biso baco.. he he he.
Humor Batak: hape nahalak hita naparjolo tu bulan
// by Photography Tips //
Labels:
fantasi
//
Dang toho hape halak amerika naparjolo tu bulan, adong do dapot bocoran sian mantan astronot
amerika, didok halak batak do naparjolo tu bulan, buktina tingki apollo I mendarat di bulan laos
tarsonggot nasida ala pajumpang dohot sada natua2 hundul sambil mangallang debban, disungkkun
astronot on ma amantai alai dang... dialusi, dungi penasaran ma nasida dipangido ma debban ni
amantai laos diallang nasida, dungi pintor manariak ma amanta on, didok...... Bahhhhhhh ai
nahalak hita do hamu ninna?............ si astronot manggangguk2 kon uluna alana nunga maila nasida
ai dirippu ibana nasida naparjolo tu bulan................................... .............
By: Jonner Sinurat
PSPS Batal Merger Dengan Bintang Medan
Pekanbaru - Pengurus PSPS Pekanbaru harus mengubur niatannya untuk merger dengan Bintang Medan, klub Liga Premier Indonesia (LPI). Sebab Bintang Medan sudah resmi merger dengan PSMS Medan dan siap berkompetisi musim depan.
Mergernya Bintang Medan dan PSMS Medan ini langsung diumumkan ketua umum PSSI Djohar dalam sebuah acara di Merdan, Jumat (12/8). Nama PSMS Medan tetap dipakai dalam kompetisi musim depan.
Bintang Medan ini memang merupakan klub incaran PSPS untuk dimergerkan guna menghadapi musim depan. Ketersediaan dana milik Bintang Medan menjadi daya tarik. Niatan merger dengan Bintang Medan ini merupakan hasil keputusan pengurus harian PSPS dan merupakan plan B dalam mengatasi pendanaan PSPS.
Bintang Medan dipilih karena di kepengurusan klub LPI tersebut duduk Dityo Pramono sebagai CEO. Dityo sendiri akran dengan PSPS sebab pernah menjadi pengurus PSPS musim lalu sebelum didepak akibat gabung dengan LPI. Namun merger dengan PSMS Medan ini membuat harapan PSPS sirna.
CEO Bintang Medan Dityo Pramono yang dihubungi, Sabtu (13/8) mengatakan merger dengan PSPS sesuatu yang tidak mungkin terjadi. Klub asal Medan, Sumatera Utara menjadi tujuan utama untuk merger.
"Ya, gimana. Ngak mungkin pula dengan PSPS. Bintang Medan itu harus ke PSMS. Itu yang pertama," ujar Dityo.
Dityo menambahkan, klub - klub di luar Medan menjadi pilihan berikutnya untuk diadakan merger, termasuk dengan PSPS. Sebab dipandang dari domisili klub, memang klub asal Medsan menjadi utama.
Dikatakannya, saat merger tersebut ia sendiri bertemu dengan beberapa pengurus harian PSPS. Disaat yang bersamaan memang sedang ada acara PSSI di Medan. Pengurus PSPS pun berada di sana.
"Tadi ketemu juga dengan orang - orang PSPS. Ngak ada kecewa PSPS. Pasti sudah ada jalan keluar," ujarnya.
Merger dengan Bintang Medan ini merupakan rencana kedau pihak PSPS dalam mengatasi pendanaan agar bisa ikut kompetisi level tertinggi musim depan. Belum diketahui apakah pengurus menyiapkan klub LPI lainnya yang akan diajak untuk merger.
Rencana pertama dalam mengatasi permasalahan dana yakni penggalangan dana lewat sponsorship. Langkah ini belum ada dikerjakan sebab Juni Rahman yang diharapkan jadi manager PSPS belum memberikan jawaban ya atau tidak. PSPS saat ini memang berada di tebing jurang. Rencana pertama harus berhasil bila ingin bermain musim depan. (Palti Siahaan/ pis)
Mergernya Bintang Medan dan PSMS Medan ini langsung diumumkan ketua umum PSSI Djohar dalam sebuah acara di Merdan, Jumat (12/8). Nama PSMS Medan tetap dipakai dalam kompetisi musim depan.
Bintang Medan ini memang merupakan klub incaran PSPS untuk dimergerkan guna menghadapi musim depan. Ketersediaan dana milik Bintang Medan menjadi daya tarik. Niatan merger dengan Bintang Medan ini merupakan hasil keputusan pengurus harian PSPS dan merupakan plan B dalam mengatasi pendanaan PSPS.
Bintang Medan dipilih karena di kepengurusan klub LPI tersebut duduk Dityo Pramono sebagai CEO. Dityo sendiri akran dengan PSPS sebab pernah menjadi pengurus PSPS musim lalu sebelum didepak akibat gabung dengan LPI. Namun merger dengan PSMS Medan ini membuat harapan PSPS sirna.
CEO Bintang Medan Dityo Pramono yang dihubungi, Sabtu (13/8) mengatakan merger dengan PSPS sesuatu yang tidak mungkin terjadi. Klub asal Medan, Sumatera Utara menjadi tujuan utama untuk merger.
"Ya, gimana. Ngak mungkin pula dengan PSPS. Bintang Medan itu harus ke PSMS. Itu yang pertama," ujar Dityo.
Dityo menambahkan, klub - klub di luar Medan menjadi pilihan berikutnya untuk diadakan merger, termasuk dengan PSPS. Sebab dipandang dari domisili klub, memang klub asal Medsan menjadi utama.
"Ini kan di Medan domisilinya. Kalau Pekanbaru, Bintang Pekanbaru lah. Baru gabung dengan PSPS. Kecuali PSMS ngak mau gabung, lain lagi," tuturnya.
Dikatakannya, saat merger tersebut ia sendiri bertemu dengan beberapa pengurus harian PSPS. Disaat yang bersamaan memang sedang ada acara PSSI di Medan. Pengurus PSPS pun berada di sana.
"Tadi ketemu juga dengan orang - orang PSPS. Ngak ada kecewa PSPS. Pasti sudah ada jalan keluar," ujarnya.
Merger dengan Bintang Medan ini merupakan rencana kedau pihak PSPS dalam mengatasi pendanaan agar bisa ikut kompetisi level tertinggi musim depan. Belum diketahui apakah pengurus menyiapkan klub LPI lainnya yang akan diajak untuk merger.
Rencana pertama dalam mengatasi permasalahan dana yakni penggalangan dana lewat sponsorship. Langkah ini belum ada dikerjakan sebab Juni Rahman yang diharapkan jadi manager PSPS belum memberikan jawaban ya atau tidak. PSPS saat ini memang berada di tebing jurang. Rencana pertama harus berhasil bila ingin bermain musim depan. (Palti Siahaan/ pis)
PSPS Butuh 15 Miliar untuk Musim Depan
Sabtu, 13 Agustus 2011 // by Go Blog News //
Labels:
fantasi,
internasional,
lens,
news,
olahraga,
opini,
politik,
topnews,
wisata riau
//
Dua Klub Minati Septi Hadi PSPS
Pekanbaru - Pemain bertahan PSPS musim lalu, Septi Hadi saat ini diminati dua. Namun sejauh ini sang pemain belum memberikan jawaban atas tawaran kedua klub tersebut.
Dua klub tersebut adalah Deltras Sidoarjo, klub yang bermain di Liga Super Indonesia (ISL) dan Bintang Medan, klub yang bermain di Liga Premier Indonesia (LPI). Pendekatan terus dilakukan kedua pemain agar bisa merekrut pemain berposisi bek kiri ini.
"Yang nawarin sudah ada. Ada dua klub, Deltras (Sidoarjo) dan Bintang Medan," kata Septi Hadi, Senin (1/8) yang dihubungi lewat telepon selulernya.
Ketika ditanya mengenai nilai kontrak yang ditawarkan kedua klub tersebut, Septi Hadi enggan membeberkannya. Ia pun berkilah, nilai kontrak belum ada dibicarakan sejauh ini.
Tawaran kedua klub sejauh ini belum dijawab pemain asal Medan, Sumatera Utara ini. Septi mengatakan dirinya masih fokus dalam proses latihan di Timnas U23 untuk menghadapi Piala AFC dan Sea Games nanti yang digelar akhir tahun nanti. Sabtu (30/7) kemarin, PSSI mengumumkan bahwa Septi Hadi lulus seleksi Timnas U23.
"Belum ada dijawab. Kita masih fokus ke Timnas ini. Sembari berjalan nanti akan ada itu. Kalau rezeki, pasti tak akan kemana," ujarnya.
Bagaimana dengan PSPS, klub yang dibelanya musim lalu apakah sudah ada melakukan penawaran atau minimal pembicaraan untuk musim depan? Septi Hadi mengatakan sejauh ini pembicaraan dengan PSPS belum ada dilakukan."Belum ada dengan PSPS," ujarnya.
Septi Hadi pun tidak bisa menjamin apakah musim depan akan tetap membela PSPS atau tidak. "Kita lihat sajalah nanti apakah masih tetap di PSPS atau tidak," katanya.
Mengenai akan bermain di klub mana musim depan, Septi Hadi menyerahkan sepenuhnya pada agen pribadi. Agen inilah yang akan mengurus semuanya termasuk menerima tawaran dari klub yang ada di Indonesia ini.
Tawaran dari Deltras Sidoarjo dan Bintang Medan ini menambah daftar panjang mantan pemain PSPS musim lalu ingin direkrut tim lain. Sebelumnya, striker andalan PSPS Herman Dzumafo dilirik Sriwijaya berserta klub lain.
Bukan hanya itu, Fajar Handika, Dede Sulaiman, Putut Waringin Jati juga diminati Semarang United, klub yang bermain di LPI. Klub tetangga sendiri, Semen Padang juga berniat memboyong stopper PSPS Dedy Gusmawan ke Padang.
Sejauh ini pengurus PSPS masih stagnan. Dikala klub lain sudah membentuk management serta mulai milirik pemain yang diincar, klub berjuluk Asyakar Bertuah ini sebaliknya. Management belum terbentuk dan pengurus hariannya pun diam seribu kata terkait rencana PSPS musim depan. (Palti Siahaan/ pis)
Dua klub tersebut adalah Deltras Sidoarjo, klub yang bermain di Liga Super Indonesia (ISL) dan Bintang Medan, klub yang bermain di Liga Premier Indonesia (LPI). Pendekatan terus dilakukan kedua pemain agar bisa merekrut pemain berposisi bek kiri ini.
"Yang nawarin sudah ada. Ada dua klub, Deltras (Sidoarjo) dan Bintang Medan," kata Septi Hadi, Senin (1/8) yang dihubungi lewat telepon selulernya.
Ketika ditanya mengenai nilai kontrak yang ditawarkan kedua klub tersebut, Septi Hadi enggan membeberkannya. Ia pun berkilah, nilai kontrak belum ada dibicarakan sejauh ini.
Tawaran kedua klub sejauh ini belum dijawab pemain asal Medan, Sumatera Utara ini. Septi mengatakan dirinya masih fokus dalam proses latihan di Timnas U23 untuk menghadapi Piala AFC dan Sea Games nanti yang digelar akhir tahun nanti. Sabtu (30/7) kemarin, PSSI mengumumkan bahwa Septi Hadi lulus seleksi Timnas U23.
"Belum ada dijawab. Kita masih fokus ke Timnas ini. Sembari berjalan nanti akan ada itu. Kalau rezeki, pasti tak akan kemana," ujarnya.
Bagaimana dengan PSPS, klub yang dibelanya musim lalu apakah sudah ada melakukan penawaran atau minimal pembicaraan untuk musim depan? Septi Hadi mengatakan sejauh ini pembicaraan dengan PSPS belum ada dilakukan."Belum ada dengan PSPS," ujarnya.
Septi Hadi pun tidak bisa menjamin apakah musim depan akan tetap membela PSPS atau tidak. "Kita lihat sajalah nanti apakah masih tetap di PSPS atau tidak," katanya.
Mengenai akan bermain di klub mana musim depan, Septi Hadi menyerahkan sepenuhnya pada agen pribadi. Agen inilah yang akan mengurus semuanya termasuk menerima tawaran dari klub yang ada di Indonesia ini.
Tawaran dari Deltras Sidoarjo dan Bintang Medan ini menambah daftar panjang mantan pemain PSPS musim lalu ingin direkrut tim lain. Sebelumnya, striker andalan PSPS Herman Dzumafo dilirik Sriwijaya berserta klub lain.
Bukan hanya itu, Fajar Handika, Dede Sulaiman, Putut Waringin Jati juga diminati Semarang United, klub yang bermain di LPI. Klub tetangga sendiri, Semen Padang juga berniat memboyong stopper PSPS Dedy Gusmawan ke Padang.
Sejauh ini pengurus PSPS masih stagnan. Dikala klub lain sudah membentuk management serta mulai milirik pemain yang diincar, klub berjuluk Asyakar Bertuah ini sebaliknya. Management belum terbentuk dan pengurus hariannya pun diam seribu kata terkait rencana PSPS musim depan. (Palti Siahaan/ pis)
Pengurus PSPS Tidak Terima Dibilang Tak Bergerak
// by Go Blog News // //
Pekanbaru - Pengurus harian PSPS akhirnya mau berbicara terkait PSPS kedepan. Pengurus tidak terima bila dikatakan pasif dan tidak bergerak mengejar pemain untuk musim depan.
Sekretaris umum PSPS, Heru Subagio Senin (1/8) mengatakan pihaknya saat ini memang sedang menunggu format dan aturan lainnya, seperti pembatasan pemain asing dan solusi pendanaan serta kepastian kapan dimulainya kompetisi musim depan dari pihak PSSI.
"Kita dalam posisi menunggu. Ada dulu formatnya, baru kita buat perencanaan. Ini kan masih transisi pengurus lama ke yang baru. Apalagi penyatuan ISL dan LPI. Jangan dibilang ngak ada bergerak. Kita mikir," kata Heru.
Heru mengatakan pihaknya belum bisa membuat tahapan rencana menatap kompetisi musim depan. Sebab informasi simpang siur beredar terkait nasib kompetisi musim depan.
Pengurus sedsang m
"Prediksi saya awal tahun depan mulai kompetisi. Ada juga yang bilang setelah Sea Games. Jadi semuanya belum pasti. Kita tunggu saja," turur Heru.
Akibat kondisi ini, kata Heru, pembentukan management serta pelatih dan juga pemainnya belum bisa dipastikan. Semua tergantiung dari hasil pertemuan seluruh klub ISL yang diundang PSSI pada Kamis (4/8) nanti.
Bukannya hanya PSPS saja. Heru juga menyebutkan sejumlah klub yang bernasib sama dengan PSPS, seperti Persisam, Persiwa dan klublainnya. "Hanya Semen Padang dan Sriwijaya yang sudah mandiri soal dana ini," kata Heru.
Mengenai pendanaan juga demikian. Heru mengatakan seluruh klub akan meminta solusi dari PSSI terkait permasalah dana yang dialami sejumlah klub. Ini terjadi karena adanya larangan penggunaan APBD dari pemerintah.
Heru berharap, ada suntikan dana dari PSSI atau solusi lainnya seperti yang dialami klub - klub yang bermain di Liga Premier Indonesia (LPI). (Palti Siahaan/ pis)
Sekretaris umum PSPS, Heru Subagio Senin (1/8) mengatakan pihaknya saat ini memang sedang menunggu format dan aturan lainnya, seperti pembatasan pemain asing dan solusi pendanaan serta kepastian kapan dimulainya kompetisi musim depan dari pihak PSSI.
"Kita dalam posisi menunggu. Ada dulu formatnya, baru kita buat perencanaan. Ini kan masih transisi pengurus lama ke yang baru. Apalagi penyatuan ISL dan LPI. Jangan dibilang ngak ada bergerak. Kita mikir," kata Heru.
Heru mengatakan pihaknya belum bisa membuat tahapan rencana menatap kompetisi musim depan. Sebab informasi simpang siur beredar terkait nasib kompetisi musim depan.
Pengurus sedsang m
"Prediksi saya awal tahun depan mulai kompetisi. Ada juga yang bilang setelah Sea Games. Jadi semuanya belum pasti. Kita tunggu saja," turur Heru.
Akibat kondisi ini, kata Heru, pembentukan management serta pelatih dan juga pemainnya belum bisa dipastikan. Semua tergantiung dari hasil pertemuan seluruh klub ISL yang diundang PSSI pada Kamis (4/8) nanti.
Bukannya hanya PSPS saja. Heru juga menyebutkan sejumlah klub yang bernasib sama dengan PSPS, seperti Persisam, Persiwa dan klublainnya. "Hanya Semen Padang dan Sriwijaya yang sudah mandiri soal dana ini," kata Heru.
Mengenai pendanaan juga demikian. Heru mengatakan seluruh klub akan meminta solusi dari PSSI terkait permasalah dana yang dialami sejumlah klub. Ini terjadi karena adanya larangan penggunaan APBD dari pemerintah.
Heru berharap, ada suntikan dana dari PSSI atau solusi lainnya seperti yang dialami klub - klub yang bermain di Liga Premier Indonesia (LPI). (Palti Siahaan/ pis)
PSPS Lobi Dedy dan Fajar untuk Musim Depan
// by Go Blog News //
Labels:
olahraga
//
Pekanbaru - Langkah merekrut pemain untuk menghadapi kompetisi musim depan mulai dilakukan PSPS. Mantan pemain musim lalu menjadi sasaran pertama ditawari bermain di klub kebanggaan warga Kota Pekanbaru ini.
Pembicaraan telah dilakukan PSPS kepada Fajar Handika, gelandang bertahan PSPS musim lalu. Adalah manager sementara PSPS Boy Sabirin yang melakukan pembicaraan tersebut kepada Fajar.
Bertempat di hotel Drego, Selasa pagi (26/7), sekitar pukul 10.00 Wib, pembicaraan tersebut terjalin. Hanya Boy dan Fajar didalam kamar tersebut yang inti pembicaraan yakni niatan PSPS mempertahankan Fajar musim depan.
"Pembicaraannya, orang itu (PSPS) memastikan kalau akan tetap di PSPS. Cuman dikembalikan sama aku," kata Fajar, Rabu (27/7) mencoba menyimpulkan pembicaraannya dengan Boy kala itu.
PSPS, kata Fajar, masih berharap agar tetap membela PSPS musim depan. Dipenghujung pembicaraan Boy mengatakan, seperti yang dituturkan Fajar, bila tetap berminat di PSPS, dirinya diharapkan menghubungi Boy untuk memberi kepastian akan tawaran PSPS tersebut.
"Kalau ada kepastian dari aku, suruh hubungi dia (Boy). Mereka berharap aku main di PSPS musim depan. Ini pembicaraan serius bukan main - main," tegas pemain asal Medan, Sumatera Utara ini.
Bukan hanya Fajar seorang yang ditawari Boy Sabirin hal demikian. Pemain asal Medan, Sumatera Utara lainnya Dedy Gusmawan pun mengalami hal demikian. Hal ini dibenarkan Dedy yang dihubungi secara terpisah.
"Sama dengan Fajar. Saya juga ditawari untuk tetap bermain musim depan. Memastikan aku main musim depan," kata Dedy, Rabu (27/7).
Kedua pemain ini pun tidak serta merta menerima tawaran dari Boy. Mereka berdua juga diberikan waktu untuk menjawab tawaran tersebut. Apalagi, menurut Dedy, tawaran tersebut belum konkret.
"Tawarannya belum kongret bagaimana kita mau menerima langsung. Lagian kita juga perlu berpikir dengam berbagai pertimbangan sebelum memutuskan," kata Dedy.
Belum jelasnya pendanaan PSPS saat ini ditenggarai membuat tawaran dari Boy tersebut tidak kongkret. Apalagi format dan kapan akan dimulainya kompetisi juga belum diketahui saat ini. PSPS sendiri pun belum membentuk management secara lengkap.
"Kita masih pikir - pikir. Belum berani langsung bila ya. Banyak hal yang harus didiskusikan dengan keluarga," kata Dedy.
Fajar pun demikian. "Pikir - pikir lah dulu. Banyak yang harus dipertimbangkan. Konsultasi lagi sama keluarga," kata Fajar.
Dalam pembicaraan dengan Boy yang dilakukan secara terpisah, kedua pemain mengakui tidak ada membicarakan mengenai nilai kontrak ke depan. Nilai kontak akan dibicarakan bila semuanya sudah jelas.
"Belumn ada kita bicara kontrak. Masih jauh. Lagian, soal kontrak sesnsitif. Tak enak langsung di singgung. Takutnya kita dinilai orang nanti," ungkap Dedy.
Walau belum menerima tawaran dari PSPS tersebut, namun kedua pemain menyatakan minatnya bermain dengan PSPS. Sebab kedua pemain sudah familiar dengan PSPS. "Aku malas main di LPI. Lebih enak di ISL. Makanya tawaran LPI aku tolak," ujar Fajar. (Palti Siahaan/pis)
Pembicaraan telah dilakukan PSPS kepada Fajar Handika, gelandang bertahan PSPS musim lalu. Adalah manager sementara PSPS Boy Sabirin yang melakukan pembicaraan tersebut kepada Fajar.
Bertempat di hotel Drego, Selasa pagi (26/7), sekitar pukul 10.00 Wib, pembicaraan tersebut terjalin. Hanya Boy dan Fajar didalam kamar tersebut yang inti pembicaraan yakni niatan PSPS mempertahankan Fajar musim depan.
"Pembicaraannya, orang itu (PSPS) memastikan kalau akan tetap di PSPS. Cuman dikembalikan sama aku," kata Fajar, Rabu (27/7) mencoba menyimpulkan pembicaraannya dengan Boy kala itu.
PSPS, kata Fajar, masih berharap agar tetap membela PSPS musim depan. Dipenghujung pembicaraan Boy mengatakan, seperti yang dituturkan Fajar, bila tetap berminat di PSPS, dirinya diharapkan menghubungi Boy untuk memberi kepastian akan tawaran PSPS tersebut.
"Kalau ada kepastian dari aku, suruh hubungi dia (Boy). Mereka berharap aku main di PSPS musim depan. Ini pembicaraan serius bukan main - main," tegas pemain asal Medan, Sumatera Utara ini.
Bukan hanya Fajar seorang yang ditawari Boy Sabirin hal demikian. Pemain asal Medan, Sumatera Utara lainnya Dedy Gusmawan pun mengalami hal demikian. Hal ini dibenarkan Dedy yang dihubungi secara terpisah.
"Sama dengan Fajar. Saya juga ditawari untuk tetap bermain musim depan. Memastikan aku main musim depan," kata Dedy, Rabu (27/7).
Kedua pemain ini pun tidak serta merta menerima tawaran dari Boy. Mereka berdua juga diberikan waktu untuk menjawab tawaran tersebut. Apalagi, menurut Dedy, tawaran tersebut belum konkret.
"Tawarannya belum kongret bagaimana kita mau menerima langsung. Lagian kita juga perlu berpikir dengam berbagai pertimbangan sebelum memutuskan," kata Dedy.
Belum jelasnya pendanaan PSPS saat ini ditenggarai membuat tawaran dari Boy tersebut tidak kongkret. Apalagi format dan kapan akan dimulainya kompetisi juga belum diketahui saat ini. PSPS sendiri pun belum membentuk management secara lengkap.
"Kita masih pikir - pikir. Belum berani langsung bila ya. Banyak hal yang harus didiskusikan dengan keluarga," kata Dedy.
Fajar pun demikian. "Pikir - pikir lah dulu. Banyak yang harus dipertimbangkan. Konsultasi lagi sama keluarga," kata Fajar.
Dalam pembicaraan dengan Boy yang dilakukan secara terpisah, kedua pemain mengakui tidak ada membicarakan mengenai nilai kontrak ke depan. Nilai kontak akan dibicarakan bila semuanya sudah jelas.
"Belumn ada kita bicara kontrak. Masih jauh. Lagian, soal kontrak sesnsitif. Tak enak langsung di singgung. Takutnya kita dinilai orang nanti," ungkap Dedy.
Walau belum menerima tawaran dari PSPS tersebut, namun kedua pemain menyatakan minatnya bermain dengan PSPS. Sebab kedua pemain sudah familiar dengan PSPS. "Aku malas main di LPI. Lebih enak di ISL. Makanya tawaran LPI aku tolak," ujar Fajar. (Palti Siahaan/pis)
AR Gurning Ambil Keputusan Setelah Pulang Umroh
// by Go Blog News // //
Pekanbaru - Menjelang keberangkatannya ke Kota Suci Mekkah untuk melaksanakan ibadah Umroh, pelatih PSPS Abdul Rahman Gurning belum bisa menentukan sikap klub mana yang akan dilatihnya musim depan. Gurning mengatakan selepas pulang umroh, keputusan akan dibuatnya.
Saat ini memang Gurning sedan berada di "persimpangan". Hati tetap ingin melatih PSPS musim depan namun hingga kini pihak PSPS tak juga menghubunginya. Dipihak lain, dua klub sudah memintanya untuk melatih.
Senin (25/7), ia menegaskan, selepas pulang Umroh nanti, ia akan menentukan sendiri kemana ia akan melatih musim depan. Tawaran yang datang saat ini, terangnya, akan didalami selepas Umroh nantinya.
Gurning sendiri akan melaksanakan ibadah Umroh pada Rabu (27/7) nanti. Bersama istrinya, diperkirakan selama sepuluh hari keduanya di Mekkah.
"Selepas Umroh nanti baru saya tentukan. Sampai sekarang memang belum ada. Masih sebatas tawaran. Dari PSPS pun ada juga," kata Gurning.
Saat ini Gurning memang menerapkan sikap tarik ulur. Sebelumnya ia pernah mengatakan akan menetukan klub yang akan dilatihnya sebelum berangkat Umroh. Menurutnya, selepas Umroh, pikiran bisa tenang dalam mengambil keputusan.
"Alangkah baiknya selepas Umroh kita tentukan. Biar tenang dan biar jangan jadi keputusan yang salah," ujar pelatih asal Kisaran, Sumatera Utara ini.
Selepas Umroh nnati, tawaran dari klub Persikabo akan didalaminya. Mengenai nilai kontrak serta lainnya akan dipertanayakan. "Kemarin memang Persikabo nelepon lagi. Tapi nantilah setela Umroh diperjelas lagi," katanya.
Seperti yang diketahui, Persikabo yang merupakan club asal Bogor ngotot untuk merekrut Gurning. Kisaran nilai kontrak yang akan diberikan Gurning pun sudah diberitahukan yakni sekitar Rp. 500 - 600 juta.
Selain Persikabo, ada satu klub lagi yang meminang Gurning. Klub tersebut berasal dari Pulau Sumatera yang masih dirahasiakan. Di klub ini, Gurning sudah diminta mencari pemain untuk musim depan walau pembicaraan nilai kontrak belum dilakukan. (Palti Siahaan/ pis)
Saat ini memang Gurning sedan berada di "persimpangan". Hati tetap ingin melatih PSPS musim depan namun hingga kini pihak PSPS tak juga menghubunginya. Dipihak lain, dua klub sudah memintanya untuk melatih.
Senin (25/7), ia menegaskan, selepas pulang Umroh nanti, ia akan menentukan sendiri kemana ia akan melatih musim depan. Tawaran yang datang saat ini, terangnya, akan didalami selepas Umroh nantinya.
Gurning sendiri akan melaksanakan ibadah Umroh pada Rabu (27/7) nanti. Bersama istrinya, diperkirakan selama sepuluh hari keduanya di Mekkah.
"Selepas Umroh nanti baru saya tentukan. Sampai sekarang memang belum ada. Masih sebatas tawaran. Dari PSPS pun ada juga," kata Gurning.
Saat ini Gurning memang menerapkan sikap tarik ulur. Sebelumnya ia pernah mengatakan akan menetukan klub yang akan dilatihnya sebelum berangkat Umroh. Menurutnya, selepas Umroh, pikiran bisa tenang dalam mengambil keputusan.
"Alangkah baiknya selepas Umroh kita tentukan. Biar tenang dan biar jangan jadi keputusan yang salah," ujar pelatih asal Kisaran, Sumatera Utara ini.
Selepas Umroh nnati, tawaran dari klub Persikabo akan didalaminya. Mengenai nilai kontrak serta lainnya akan dipertanayakan. "Kemarin memang Persikabo nelepon lagi. Tapi nantilah setela Umroh diperjelas lagi," katanya.
Seperti yang diketahui, Persikabo yang merupakan club asal Bogor ngotot untuk merekrut Gurning. Kisaran nilai kontrak yang akan diberikan Gurning pun sudah diberitahukan yakni sekitar Rp. 500 - 600 juta.
Selain Persikabo, ada satu klub lagi yang meminang Gurning. Klub tersebut berasal dari Pulau Sumatera yang masih dirahasiakan. Di klub ini, Gurning sudah diminta mencari pemain untuk musim depan walau pembicaraan nilai kontrak belum dilakukan. (Palti Siahaan/ pis)
"Kebisuan" Pengurus PSPS
Sabtu, 23 Juli 2011 // by Go Blog News // //
Oleh : Palti Siahaan (Wartawan Tribun Pekanbaru)
Pekanbaru - PSPS Pekanbaru menjadi klub sepakbola yang dicintai warga Riau, bukan hanya kota Pekanbaru saja. Ini disebabkan, karena hanya PSPS sajalah klub yang ada di propinsi Riau berlaga di kompetisi tertinggi di negeri ini yakni Liga Super Indonesia.
Pekanbaru - PSPS Pekanbaru menjadi klub sepakbola yang dicintai warga Riau, bukan hanya kota Pekanbaru saja. Ini disebabkan, karena hanya PSPS sajalah klub yang ada di propinsi Riau berlaga di kompetisi tertinggi di negeri ini yakni Liga Super Indonesia.
Dua Klub Lirik AR Gurning
// by Go Blog News // //
Pekanbaru - Seperti pemain lainnya yang sudah dilirik klub lain, pelatih PSPS musim lalu Abdul Rahman Gurning pun sudah dilirik klub lain. Dua klub ngotot untuk merekrut pelatih asal kota Kisaran, Sumatera Utara ini musim depan. Dua klub tersebut yakni Persikabo dan stau klub lagi yang masih dirahasikan Gurning.
Naskah Berobah, Teleprompter Percuma
Sabtu, 12 Maret 2011 // by Go Blog News // //
+ Septina Bacakan Orasi Politik Secara Manual
+ Deklarasi Pencalonan Walikota dan Wakil Walikota
PEKANBARUN - Telepromter yang ada di bagian depan panggung tidak digunakan calon Walikota Pekanbaru, Septina Primawati Rusli kala membaca orasi politiknya dalam acara deklarasi. Lembaran kertas yang ada ditangannya menjadi panduannya dalam berorasi.
Sabtu pagi (12/3), di kawasan Purna MTQ Pekanbaru deklarasi pencalonan Septina yang didampingi Erizal Muluk sewbagai calon Wakil Walikota Pekanbaru periode 2011 - 2016 melakukan acara deklarasi pencalonan. Ribuan simpatisan hadir memadati Purna MTQ dalam acara deklarasi pasangan Berseri (bersama septina dan eri).
+ Deklarasi Pencalonan Walikota dan Wakil Walikota
PEKANBARUN - Telepromter yang ada di bagian depan panggung tidak digunakan calon Walikota Pekanbaru, Septina Primawati Rusli kala membaca orasi politiknya dalam acara deklarasi. Lembaran kertas yang ada ditangannya menjadi panduannya dalam berorasi.
Sabtu pagi (12/3), di kawasan Purna MTQ Pekanbaru deklarasi pencalonan Septina yang didampingi Erizal Muluk sewbagai calon Wakil Walikota Pekanbaru periode 2011 - 2016 melakukan acara deklarasi pencalonan. Ribuan simpatisan hadir memadati Purna MTQ dalam acara deklarasi pasangan Berseri (bersama septina dan eri).