Dana Sedikit, Penderita HIV AIDS Makin Banyak

Selasa, 30 November 2010 // by Go Blog News // Labels: //

PEKANBARU- Jumlah penderita HIV AIDS di Pekanbaru setiap tahunnya makin banyak ditemukan. Namun, peningkatan tersebut ternyata tidak dibarengi dengan peningkatan dana yang cukup apalagi Kota Pekanbaru merupakan kota di Riau ini yang paling banyak ditemukan penderitanya.

Data yang dirilis Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Riau dan juga KPA Pekanbaru menyebutkan tahun ini penderita HIV sebanyak 164 orang sedangkan AIDS 296 orang. Jumlah penderita yang terdata setiap tahunnya mengalami peningkatan.




Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Pekanbaru, Dahril Darwis, Senin (29/11) juga mengakui dana untuk HIV AIDS saat ini yang dikucurkan dari APBD masih minim. Bahkan hanya berharap bantuan pihak luar yakni Global Fund.

"Kita akui dana untuk AHIV AIDS sekarang ini dari pemerintah memang masih minim. Kita masih mengandalkan bantuan dari pihak luar yakni Global Fund. Kalau dari APBD kita sedikit," katanya.

Dikatakannya, untuk 2010 ini hanya sebesar Rp. 70 juta saja yang dialokasikan untuk pos HIV AIDS. Jumlah tersebut untuk melakukan berbagai program sosialisasi pada warga termasuk kalangan pelajar. Sedangkan untuk 2011, dianggarkan dengan jumlah yang sama.

Pada 2012, terangnya, kemungkinan dana dari APBD akan dikucurkan lebih banyak lagi untuk pos HIV AIDS. Sebab saat itu, terangnya, diperkirakan Global Fund akan memutus memberikan bantuan. "2012 kemungkinan akan meningkat," katanya.

Pihak KPA Pekanbaru snediri pun mengakui dana yang dianggarkan saat ini masih minim. Tidak seperti daerah - daerah lainnya, seperti Bali. "Kalau di Bali itu, anggarannya setahun miliaran lebih. Kalau di sini masih minim," kata Bendahara KPA Pekanbaru, Dede Ermania SE.

Ini pula yang membuat KPA meminta pada tahun depan anggaran sebesar 1Rp. 1 Miliar dalam APBD Pekanbaru. "Kalau usulan kita tahun depan Rp. 1 Miliaran. Tapi entah disetujui atau tidak kita lihat nanti," katanya.

Dikatakannya, kucuran dana yang masuk ke KPA Pekanbaru dari Global Fund periode 2010 dan 2011 ini sebanyak Rp. 320 juta. Sedangkan dari Pemko Pekanbaru tahun 2010 ini didapat sebanyak Rp. 200 juta. Selain dana, KPA juga memperoleh berbagai peralatan dari Global Fund untuk menunjang berbagai program.

Sebaran penderita HIV AIDS ini terdapat di berabagi lokasi yang ada di Pekanbaru. Sedangkan faktor penyebabnya, hubungan seks yang diluar nikah dan berganti - ganti pasangan masih menjadi faktor utama di Pekanbaru.

"Pekanbaru ini memang merupakan kota yang paling banyak ditemukan penderitanya dibandingkan dengan daerah lain di Riau. Umumnya, sebaran penyakit ini disebabkan karena seks yang berganti - ganti pasangan. Narkoba menjadi yang kedua," kata Bidang Pengelola Program KPA Pekanbaru, Hasan Supriyanto.

Mengenai data setiap tahun penderita HIV AIDS ini, KPA Pekanbaru sendiri tidak memilikinya. Data yang berasal dari KPA Riau yang menjadi rujukan.  "Kita ini hanya akspek kordinasi saja. Pendataan tidak kita yang lakukan,:" ujarnya.

Kedepan, kegiatan - kegiatan pencegahan berupa penyadaran pada warga yang belum mengidap jenis penyakit ini akan kerap dilakukan. Sosialisi akan lebih difokuskan pada kalangan pelajar. "Kegiatan pencegahan masih menjadi fokus kita kedepan. Ini upaya untuk menjaga generasi penerus agar tidak terkena jenis penyakit yang berbahaya ini," uajranya.

Seseorang disebut menderita HIV adalah orang yang didalam tubuhnya sudah ada virus ADIDS namun belum tampak gejalanya dalam keseharaian. Sedangkan penderita AIDS yaknis eseorang yang sudah nampak gejala dalam tubuhnya. (Palti Siahaan/ pis)


* Sudah Diterbitkan di Media Tribun Pekanbaru

Followers