Keinginan Dewan Miliki gedung Baru Terwujud

PEKANBARU - Keinginan seluruh anggota dewan untuk memiliki gedung baru akhirnya terwujud juga. Tahun depan, pembangunan gedung baru akan segera dilakukan dengan satu penganggaran.

Kepastian pembangunan ini dapat dilihat dari Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) APBD Pekanbaru 2011. Didalamnya, sebesar Rp. 47 miliar lebih dianggarakan untuk pembangunan gedung baru. Ketua DPRD Pekanbaru, Desmianto pun senyum saat dimintai komentarnya tetang kepastian pembangunan gedung ini.


"Dewan menyambut baik atas anggaran pembnagunan gedung baru ini. Didalam RAPBD memang tertera anggaran untuk pembangunannya. Kita akan upayakan secepat mungkin membangun," kata Desmianto pada Tribun, Selasa (30/11), sembari tersenyum.

Rencana pembangunan dewan ini memang sudah lama dicuatkan. Namun hingga kini belum juga terealisasi. DPRD Periode saat ini sendiri pernah hendak menganggarkan pembangunan dengan sistem Multy year (tahun jamak) didalam APBD 2010, namun ditolak Pemko Pekanbaru.

Setelah ditolak, dalam APBD 2010, pagu anggaran untuk pembangunan gedung baru tetap ada yakni sebesar Rp. 11 miliar. Namun pembangunan tidak dilaksanakan dan dana sebesar itu pun dialihkan ke penggunaan lainnya dengan alasan dana terlalu kecil. Namun di 2011, seluruh biaya pembangunan yang menelan Rp. 47 milliar dianggrakan dalam APNBD.

Permasalahan baru kembali ditemui para wakli rakyat dalam pembnagunan gedung baru ini. Yakni apakah akan pindah ke gedung lain selama proses pembangunan berlangsung atau tetap bertahan di kantor lama. Hal ini belum diputuskan sama sekali.

"Kita lagi memikirkan apakah akan pindah atau tidak saat pembangunan nanti. Belum kita putuskan sebab gedung paripurna ini tidak tetap disini," ucap politisi Demokrat ini.

Wahyudianto, anggota dewan dario Golkar mengatakan alternatidf penyewaan gedung telah dijajaki. Rencananya, Hotel Indra Pura yang ada di Jalan Sutomo sedang dijajaki. "Surat penyewaannya sudah dimasukkan," kata Wahyudianto. Ia mengatakan, anggaran untuk sewa gedung tersebut sekitar Rp. 500 juta untuk satu tahun.

Alternatif  lain yakni menggunakan rumah dinas Wakil Walikota yang ada di Jalan Arifin Achmad. "Alternatif - alternatif masih kita cari. Belum diputuskan," kata lelaki yang duduk di Komisi III ini.

Desmianto mengatakan gedung dewan memang telah layak direnovasi sebab saat ini, bangunan sudah tidak cukup lagi menampung anggota dewan kala rapat paripurna dilakukan. Selian itu, ruang komisi serta fraksi juga tidak mendukung untuk melaksanakan rapat.

"Kita bisa lihat. Ini bangunan sudah 25 tahun lebih. Rencana pembangunan sudah sering diutarakan namun belum pernah terwujud," ujarnya. Dikatakan Desmianto, sketsa bangunan baru gedung dewan masih seperti yang dulu. "Kalau pun berubah hanya sedikit saja," ujarnya.

Bila memang sketsa bangunan baru masih seperti sketsa yang telah diajukan dulu, maka keadaan akan kontras bila gedung baru berdiri kokoh. Gedung baru tersebut nantinya akan berdiri tegak dengan tiga tingkat yakni lantai dasar, satu dan dua. Lantai dasar sendiri diisi kantor Sekretariat dewan dan fasilitas penunjang serta ruangan ME. Parkir motor serta mobil ada di ruangan ini. Selain itu, ruangan fitnes juga tersedia.

Ruang paripurna, ruang tunggu, lobby dan pelayanan masyarakat berada di lantai satu. Ruang kerja dan ruang rapat untuk komisi, fraksi dan badan lainnya juga di lantai satu. Lantai dua sendiri berisi ruang kerja pimpinan dewan, ruang kerja anggota dewan serta ruang kerja badan kehormatan.

Setiap anggota dewan nantinya akan memiliki ruangan tersediri. Tidak seperti saat ini bila datang tamu, hanya bisa menerima di ruang fraksi ataupun di ruang komisi. Selain itu, di ruang dasar akan terdapat ruangan fitnes bagi anggota dewan.

Dari dokumen yang sama tertera membutuhkan dana sebesar Rp. 53 miliar. Sebenarnya dana yang dibutuhkan untuk pembangunan gedung sekitar Rp. 47,6 Miliar naun penambahan biaya furnitur dan interior sebesar Rp. 5,5 Miliar. (Palti Siahaan/ pis)

* Sudah Diterbitkan di Media Tribun Pekanbaru